Senin, 26 Mei 2014

MATERI TARBIYAH


   1. Ma'rifatul Insan - Risalatul Insan

Misi Manusia
Sasaran :


  •   Memahami bahwa tugas khilafah adalah imarah dan ri’ayah dengan ber-amar ma’ruf nahi munkar; mampu menyebutkan bagaimana menumbuhkannya
  •    Memahami unsur-unsur yang dipelihara dalam tugas-tugas kekhilafahan sehingga mampu menyebutkan contoh contoh perbandingannya dengan konsep jahiliyah.
  •     Mampu menyebutkan syarat-syarat umum untuk mencapai fungsi khilafah.


Sinopsis :

Manusia diciptakan Allah swt untuk beribadah kepadaNya sehingga dari ibadah itu muncul ketaqwaan. Dengan taqwa, seorang mu’min memperoleh izzah bagi peranan khilafah alam dan manusia.
Tugas khalifah di muka bumi adalah membangun (al imarah) dan memelihara (ar ri’aayah) - dengan cara amar ma’ruf nahi munkar - atas 5 hal : diin, nafs, akal, maal dan nasl.
Syarat untuk menggapai fungsi kekhilafahan : kekuatan aqidah, kekuatan akhlaq, kekuatan jama’ah, kekuatan ilmu, kekuatan maal dan kekuatan jihad.

2. Ma'rifatul Insan - Attawaazun

 Keseimbangan
Sasaran :

  • Memahami bahwa peranan fitrah manusia dalam memelihara pribadi sangat ditentukan oleh sikap tawazun yang diatur dalam Islam.
  •  Menyadari perlunya pemenuhan konsumsi ruh, akal dan jasad secara seimbang sesuai bimbingan Allah.
  • Termotivasi untuk meningkatkan keimanan, pengetahuan dan kesehatan dengan aktif di dunia da’wah serta dunia ilmu pengetahuan dan dunia usaha yang islami.
Sinopsis :
Manusia diciptakan Allah dalam keadaan fitrah yang bersifat hanif kepada Islam. Salah satu sifat fitrah itu adalah menjaga keseimbangan antara ruh, akal dan jasad.
Keperluan jasad adalah makan, istirahat dan olah raga. Memenuhi keperluan jasad berarti menyeimbangkan konsumsi jasad agar tidak sakit. Keperluan akal adalah ilmu. Memenuhi keperluan akal berarti menuntut ilmu agar tidak bodoh dan merugi. Sedangkan keperluan ruh adalah dzikrullah.
Ketiganya harus dikelola sescara seimbang agar mendapatkan kenikmatan lahir dan batin.
Hasiyah :
¨ Fitrah hanif
Allah swt menciptakan manusia secara fitrah dan diberikan kecenderungan yang hanif kepada sesuatu yang baik, sehingga dapat menilai mana yang baik dan man yang buruk khususnya kepada nilai-nilai yang universal. Fitrah sedemikian ini perlu dijaga dan jangan sampai tertutup kepada maksiat dan dosa sehingga firahnya tak lagi berfungsi dengan baik dalam menilai.
Dalil : manusia fitrah (QS. 30 : 30, 7 : 712, 75 : 14) lurus (QS. 30 : 30)
¨ Tawazun
Allah swt menciptakan alam tanpa ada satupun yang tidak seimbang (tidak proporsional).Keseimbangan manusia adalah proporsionalnya konsumsi dan fungsi ruh, akal dan jasad.
Dalil : seimbang (QS. 55 : 7, 9)
¨ Jasad
Manusia diperintahkan mengkonsumsi makanan yang baik yang dibutuhkan jasad dan menjauhi makanan yang haram dan merusak jasad. Arahan ini adalah agar jasad dapat difungsikan dengan optimal bagi ibadah.
Dalil : gizi tubuh, makanan dan kesehatan (QS. 2 : 168)
¨ Akal
Allah swt menyuruh kita untuk mendayagunakan akal fikiran untuk :
merespon ilham dari peristiwa alam
mendekatkan diri kepada Allah
Dalil : akal, gizi akal, ilmu (QS. 96 : 1, 55 : 1-4)
¨ Ruh
Ketenteraman dan kedamaian ruh adalah hasil dari mengkonsumsi gizi ruh : dzikrullah.
Dalil : ruh, gizi ruh, dzikrullah (QS. 73 : 1-20, 13 : 28, 3 : 191)
¨ Nikmat
Terpenuhinya konsumsi ketiga hal tersebut bagi manusia menakibatkan hadirnya kenikmatan zhahir dan batin
Dalil : dengan terpenuhinya konsumis ketiganya akan didapat nikmat zhahir dan batin (QS. 31 : 20).


3. Ma'rifatul Insan - Nataijut Taqwa

Hasil Taqwa
Sasaran :

  • Memahami makna taqwa dan jalan untuk mencapainya.
  •  Memahami keutamaan yang diperoleh di dunia dan di akhirat bagi orang yang bertaqwa.
  • Termotivasi untuk menggapai derajat taqwa dengan melaksanakan perintahNya dan menajuhi laranganNya.
Sinopsis :
Ibadah menghasilkan taqwa. Sedangkan taqwa akan menghasilkan kebaikan di dunia di antaranya adalah ‘izzah, furqan, keberkahan, jalan keluar, rizqi, kemudahan. Hasil kebaikan di akhirat bagi orang bertaqwa meliputi dihapuskannya kesalahan, diberi ampunan dan pahala yang besar.
Hasiyah :
¨ Furqan
Dengan taqwa, Allah swt akan memberikan kepada kita furqan yaitu kemampuan membedakan dan memisahkan antara yang haq dengan yang batil, mana yang perlu diikuti dan mana yang tidak.
Dalil : furqan (QS. 98 : 29)
¨ Barakah
Bagi orang yang beriman dan bertaqwa, Allah swt akan melimpahkan barakah, yaitu kehidupan yang memiliki faedah bagi makhluq disekelilingnya sehingga menjadikan hidup tenang dan tenteram.
Dalil : barakah (QS. 7 : 96)
¨ Makhraja
Jalan keluar (makhraja) adalah juga sesuatu yang dilimpahkan Allah swt kepada orang yang beriman dan bertaqwa. Setiap kesulitan hidup yang dijumpainya dapat teratasi dengan hadirnya petunjuk jalan keluar dari Allah swt. Kemudahan ini hanya diperoleh bagi mereka yang bertaqwa, bersungguh-sungguh dan bertawakkal.
Dalil : makhraja (QS. 65 : 2)
¨ Rizqi
Rizqi yang halal akan dirasakan nikmat sebagai balasan bagi mereka yang bertaqwa. Bila sedikitakan bershabar atau jika banyak malah bersyukur, sehingga kesemuanya bukanlah fitnah yang menyulitkan.
Dalil : rizqi (QS. 65 :3)
¨ Kemudahan
Kemudahan akan ditampakkan sebagai balasan bagi mereka yang bertaqwa. Dengan bertaqwa kepada Allah swt, bisa saja diturunkan secara langsung ataupun dihadirkan dalam bentuk ketenangan jiwa dan kedamaian berislam, sehingga kesemuanya dirasakan bukanlah sebagai masalah.
Dalil : kemudahan (QS. 65 : 9)
¨ Kebaikan di dunia
Kebaikan dan kenikmatan di dunia bagi orang yang bertaqwa adalah barakah, jalan keluar, rizqi dan kemudahan.
Dalil : kebaikan di dunia (QS. 2 : 200)
¨ Kebaikan di akhirat
Kebaikan dan kenikmatan di akhirat bagi orang yang bertaqwa adalah dihapuskannya kesalahan yang dikerjakan, diampuni dosanya dan ganjaran pahala yang besar.
Dalil : kebaikan di akhirat , ampunan dan pahala yang besar (QS. 6 : 65)

4. Ma'rifatul Insan - Nataijul Ibadah


Hasil Ibadah
Sasaran :

  • Memahami makna ibadah salimah.
  •  Memahami unsur-unsur yang dihasilkan dan wajib diwujudkan dalam beribadah secara benar.
  •  Memahami hubungan antara ibadah salimah dengan taqwa.
Sinopsis :
Nataijul ibadah (buah/hasil dari ibadah) adalah taqwa. Bagaimana cara agar ibadah-ibadah yang kita lakukan berbuah taqwa ? Prinsip-prinsip yang harus diwujudkan : iman kepada Allah, berislam, bertindak ihsan, tawakal atas segala urusan, cinta kepada Allah dan rasulNya, menumbuhkan harap atas ibadah yang dilakukannya, ibadah diiringi rasa takut kepadaNya, mengiringi ikhtiar dengan do’a, ibadah dilakukan dengan khusyu’. Ibadah dengan melaksanakan prinsip-prinsip sedemikian insya Allah mendapatkan hasil taqwa.
Dalil :
ibadah salimah dapat menghantarkan kepada buah taqwa apabila pencapaiannya melalui
§ iman (QS. 4 : 136)
§ islam (QS. 2 : 112)
§ ihsan (QS. 16 : 97, 2 : 195)
§ tawakal (QS. 11 : 88)
§ cinta (QS. 2 : 165)
§ berharap (QS. 2 : 218, 18 : 110)
§ taat (QS. 76 : 7)
§ berdo’a (QS. 25 : 77)
§ khusyu’ (QS. 2 : 45-46)
  • Ma'rifatul Insan - Qobulul Ibadah


    Diterimanya Ibadah

    Sasaran :
    • Memahami syarat-syarat dikabulkannya ibadah.
    • Dapat melaksanakan syarat-syarat tersebut.
    • Termotivasi untuk senantiasa mengikuti minhaj.
    Sinopsis :

    Agar dikabukan/diterima Allah swt., ibadah harus memenuhi beberapa persyaratan. Ibadah terbagi menjadi dua bagian : ibadah mahdhah (ritual) dan ibadah ghairu mahdhah (non ritual). Ibadah mahdhah adalah ibadah khusus dengan syarat : niat yang benar, disyari’atkan, dengan berpedoman pada cara tertentu. Sedangkan ibadah ghairu mahdhah memiliki ciri-ciri : niat ikhlash, tergolong aktivitas amal shalih, wajib mengikuti pedoman (As Sunnah) tetapi dalam segi cara perlu berlandaskan pula kepada situasi dan keadaan..

    Hasiyah :

    Ibadah

    a)Ibadah mahdhah

    Dalil : syarat-syaratnya adalah
    • niat yang benar (QS. 98 : 5, 39 : 11, 14)
    • disyariatkan (QS. 59 : 7)
    • mengikuti cara (As Sunnah)
    • wajib ittiba’ dalam konsep maupun caranya (QS. 7 : 157)
    b)Ibadah ghairu mahdhah

    Dalil : syarat-syaratnya adalah
    • niat yang benar (QS. 98 : 5, 39 : 11, 14)
    • termasuk ‘amal shalih (QS. 103 : 3, 95 : 8)
    • wajib ittiba’ dalam konsep (QS. 3 : 31)
  • Ma'rifatul Insan - Syumuliyatul Ibadah


    Kesempurnaan Ibadah
    Sasaran :
    • Memahami integralitas ibadah dalam Islam.
    • Dapat menyebutkan bentuk-bentuk ibadah tersebut secara garis besar dalam berbagai lapangan kehidupan.
    • Termotivasi menjadikan seluruh gerak hidupnya sebagai pengabdian kepada Allah.
    Sinopsis :
    Ibadah dalam Islam bersifat integral dan komprehensif, karena memiliki beberapa aspek yang merangkum berbagai persoalan kehidupan.
    Ibadah dalam Islam mencakup seluruh permasalahan diin, seperti masalah yang wajib, mandub, mubah, dsb.
    Ibadah dalam Islam mencakup seluruh permasalahan kehidupan seperti ‘amal shalih, membangun bumi, menegakkan diin.
    Ibadah dalam Islam juga mencakup selurh keadaan manusia yang berkaitan dengan hati, akal dan anggota tubuh.

  • Ma'rifatul Insan - Haqiqotul Ibadah


    Hakikat Ibadah
    Sasaran :
    • Memahami hakikat beribadah kepada Allah.
    • Memahami makna dan tujuan ibadah sebagai tujuan kehidupan manusia.
    • Termotivasi untuk menjadikan selurh aspek kehidupannya untuk diabdikan kepada Allah.
    Sinopsis :

    Hakikat beribadah kepada Allah adalah meng-ilah-kan Allah dan mengingkari thaghut; ini adalah tugas bagi kehidupan manusia. Motivasi beribadah adalah mensyukuri atas seluruh nikmat yang telah diberikanNya kepada kita dan merasakan keagungan Allah swt melalui ciptaanNya di alam semesta.

    Ibadah yang dilakukan bertujuan menghinakan diri, kecintaan dan ketundukan. Ibadah dilakukan dengan penuh harap dan rasa takut.

    Hasiyah :

    ¨ Sumber pelaksanaan ibadah

    Dalil :merasakan banyaknya nikmat Allah swt (QS. 16 : 18, 55 : 13, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 31 : 20, 14 : 7) dan merasakan keagungan Allah swt (QS. 7 : 54, 67 : 1)

    ¨ Ibadah

    Dalil : Ibadah bertujuan merendahkan diri (QS. 7 : 55), kecintaan (QS. 2 : 165), ketundukan (QS. 4 : 125)

    ¨ Takut dan harap

    Dalil : Ibadah dilakukan dengan takut (QS. 7 : 55-56, 9 : 13, 33 : 39, 2 : 41) & harap (QS. 21 : 90, 94 : 8)

  • Ma'rifatul Insan - Sifatul Insan


    Sifat Manusia

    Sasaran :

    • Memahami dua jalan yang diberikan Allah kepada manusia melalui jiwanya.
    • Memahami bahwa untuk meningkatkan kualitas taqwa ia harus beribadah dengan senantiasa mensucikan jiwa.
    • Termotivasi untuk meninggalkan sifat buruk yang membawa kepada maksiat.

    Sinopsis :

    Jiwa manusia diberi dua jalan pilihan : taqwa dan fujur. Manusia bertaqwa adalah manusia yang selalu membersihkan dirinya (tazkiatun nafs) sehingga muncul pada diri mereka sifat syukur, shabar, penyantun, penyayang, bijaksana, taubat, lemah lembut, jujur dan dapat dipercaya, lalu berakhir kepada kejayaan. Manusia yang menempuh jalan fujur, dominan dalam memperturutkan syahwatnya, cenderung bersifat tergesa-gesa, berkeluh kesah, gelisah, dusta, bakhil, kufur, berbantah-bantahan, zalim, jahil, merugi dan bermuara kepada kefatalan.



    Hasiyah :

    ¨ Nafsul insan

    Dalil : jiwa manusia diberi dua jalan pilihan (QS. 90 : 10, 91 : 8, 76 : 3, 64 : 2, 18 : 29)

    ¨ Taqwa

    Dalil : tazkiatun nafz (QS. 91 : 8, 87 : 14-15, 62 : 4) akan memperoleh kejayaan (QS. 87 : 14-15)

    ¨ Fujur

    Dalil :
    • mengotori jiwa (QS. 91 : 10)
    • memperturut ketergesa-gesaan (QS. 17 : 11, 21 : 37)
    • berkeluh kesah (QS. 70 : 19)
    • gelisah (QS. 70 : 20)
    • dusta (QS. 17 : 100)
    • bakhil (QS. 14 : 34)
    • kufur (QS. 14 : 13)
    • susah payah (QS. 90 : 4)
    • berdebat (QS. 18 : 54)
    • berbantah-bantahan
    • zalim
    • jahil
    • merugi
    • bermuara kepada kefatalan
  • Ma'rifatul Insan - Nafsul Insan


    Nafsu Manusia

    Sasaran :

    • Memahami kedudukan ruh dan hawa nafsu yang mempengaruhi jiwa manusia hingga menimbulkan kondisi-kondisi kejiwaan.
    • Memahami bahwa dzikir, akal atau syahwat dapat menimbulkan tiga nafsu jiwa : muthmainnah, lawwaamah dan amarah.
    • Termotivasi untuk meningkatkan keimanan dan ruhul jihad sehingga menggapai nafsu muthmainnah.

    Sinopsis :

    Nafsu manusia senantiaa berubah-ubah bergantung kepada sejauh mana kekuatan ruh saling tarik dengan hawa nafsu. Pertempuran selalu berlaku bagi keduanya. Manusia yang ruh (islam)nya dapat menekan hawa nasunya dengan dzikrullah, maka ia memiliki nafsul muthma’innah.

    Hasiyah :

    Dalil : nafsu manusia (QS. 91 : 7-10)


    Ruh di atas hawa nafsu

    Dalil : ruh menguasai hawa nafsu (QS. 29 : 45)

    berorientasi dzikr (QS. 3 : 191, 13 : 28)

    jiwa yang tenang (QS. 89 : 27-30)


    Ruh tarik menarik dengan hawa nafsu

    Dalil : ruh senantiasa tarik menarik dengan hawa nafsu (QS. 4 : 137, 143)

    berorientasi akal/akal-akalan (QS. 2 : 9)

    jiwa yang selalu menyesali dirinya (QS. 75 : 2)


    Ruh di bawah pengaruh hawa nafsu

    Dalil : ruh dibawah pengaruh dan dikuasai hawa nafsu (QS. 25 : 43, 45 : 23)

    berorientasi syahwat (QS. 3 : 14)

    jiwa yang selalu menyuruh kepada kejahatan (QS. 12 : 53)


  • Ma'rifatul Insan - Potensi Manusia


    Potensi Manusia

    Sasaran :
    • Memahami bahwa potensi pendengaran, penglihatan dan hati (akal) akan dimintai pertanggungjawaban dalam melaksanakan ibadah.
    • Memahami bahwa melaksanakan tugas ibadah akan mempertahankan posisi kekhilafahannya.
    • Memahami dan menyadari bahwa khianat/tidak melaksanakan tugas ibadah akan berakibat kepada diri sendiri

    Sinopsis :

    Potensi manusia yang terdiri dari pendengaran, penglihatan dan hati (akal) merupakan instrumen yang diberikan oleh Allah untuk dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab yang dibebankanNya. Sebab dengan semuanya itu manusia dapat memperoleh kelebihan-kelebihan sehingga dapat menjalankan amanah : beribadah dan manjalankan fungsi kekhilafahan. Dengan kekhilafahan ini, manusia mendayagunakan potensinya tersebut untuk membimbing alam. Bagi mereka yang khianat terhadap segenap potensi yang diberikanNya tersebut, ia akan mendapat kerugian dan Allah swt memberi julukan kepada mereka : bagaikan hewan ternak, seperti anjing, seperti monyet, seperti babi, seperti kayu, seperti batu, seperti laba-laba dan seperti keledai.


    Hasiyah :

    ¨ Potensi manusia

    Dalil : pendengaran, penglihatan dan hati (akal)

    ¨ Mas’uliyah

    Manusia dengan segenap potensi dan kelebihan-kelebihan harus bertanggung jawab dan menyadari perannya. Tugas/amanah yang dibebankan sebagai refleksi atas potensi dan kelebihan-kelebihan yang telah diterimanya itu adalah beribadah, tetapi tidak semua manusia bersedia menerima amanah ini dan sebagian menolaknya.

    Dalil : dengan ketiga potensi dan kelebihan-kelebihan lainnya manusia mendapat tugas beribadah (QS. 2 : 21, 51 : 56)

    ¨ Khilafah

    Bagi yang menyadari potensi-potensi yang telah diberikan dan beribadah kepada Allah (berislam) maka status khilafah disandangnya. Khilafah bukan berarti pemilik asal, tetapi ia hanya bertindak selaku pemelihara alam yang Allah telah ciptakan. Maka mendayagunakan alam dan menjalankan fungsi kekhilafahan harus selaras dengan kehendak Sang Pemilik Alam dan tidak menentangNya.

    Dalil :

    menjadikan kewajiban, bersikap amanah, memperoleh kedudukan khilafah (QS. 24 : 55, 48 : 29)

    makna khilafah bukan berarti pemilik asal, tetapi hanya pemelihara (QS. 35 : 13, 40 : 24-25, 53)

    mendayagunakan alam dan menjalankan fungsi kekhilafahan harus selaras dengan kehendak Sang Pemilik Alam (QS. 76 : 30, 26 : 68)

    tidak menentang terhadap aturanNya (QS. 100 : 6-11)

    ¨ Lalai

    Mereka yang lalai tidak menyadari potensi yang telah diberikan kepadanya dan tidak bertanggung jawab, akan mendapatkan kerugianyang amat besar, bahkan dianggap setara dengan makhluq yang lebih rendah derajatnya; tidak bernilai di sisi Allah swt.

    ¨ Dalil : lalai dari kewajiban, bersikap khianat berarti

    bagaikan hewan ternak (QS. 7 : 179, 45 : 2, 25 : 43-44)
    • seperti anjing (QS. 7 : 176)
    • seperti monyet (QS. 5 : 60)
    • seperti babi (QS. 63 : 4)
    • seperti kayu (QS. 2 : 74)
    • seperti batu (QS. 29 : 41)
    • seperti laba-laba (QS. 62 : 5)
    • seperti keledai
  • Ma'rifatul Insan - Hakikat Manusia


    Hakikat Manusia
    Sasaran :
    • Memahami kedudukan manusia sebagai makhluq yang lemah dan bagaimana dengan kelemahan itu dapat digapai kemuliaan.
    • Memahami tugas yang dibebankan kepada manusia, pilihan yang benar dalam tugas tersebut dan tanggung jawab bagi pelaksanaannya atau pengingkarannya.
    Sinopsis :

    Hakikat manusia - menurut Allah selaku Khaliq - adalah sebagai makhluq, dimuliakan, diberikan beban, bebas memilih dan bertanggung jawab. Manusia sebagai makhluq bersifat fitrah : lemah, bodoh dan faqir.

    Manusia diberikan kemuliaan karena mamiliki ruh, keistimewaan dan ditundukkannya alam baginya. Manusia juga dibebankan Allah swt untuk beribadah dan menjalankan peranan sebagai khalifah di bumi yang mengatur alam dan seisinya.

    Manusia pada hakikatnya diberikan kesempatan memilih antara beriman atau kafir, tidak seperti makhluq lainnya yang hanya ada satu pilihan saja yaitu hanya berislam. Manusia bertanggung jawab atas pelaksanaan bebanan yang diberikan baginya berupa : surga bagi yang beramal islami atau neraka bagi yang tidak beramal islami.


    Hasiyah :

    Hakikat manusia :

    ¨ Yang diciptakan.

    Dalil : berada dalam fitrah (QS. 30 : 30), bodoh (QS. 33 : 72), lemah (QS. 4 : 28) dan fakir (QS. 35 : 15).

    ¨ Yang dimuliakan

    Dalil : ditiupkan ruh (QS. 32 : 9), memiliki keistimewaan (QS. 17 : 70), ditundukkannya alam baginya (QS. 45 : 12, 2 : 29, 67 : 15).

    ¨ Yang menanggung beban

    Dalil : ibadah (QS. 51 : 56), khilafah (QS. 2 : 30, 11 : 62).

    ¨ Yang bebas memilih

    Dalil : bebas memilih iman atau kufur (QS. 90 : 10, 76 : 3, 64 : 2, 18 : 29).

    ¨ Yang mendapat balasan

    Dalil : bertanggung jawab (QS. 17 : 36, 53 : 38-41, 102 : 8), berakibat syurga (QS. 32 : 19, 2 : 25, 22 : 14) atau neraka (QS. 32 : 20, 2 : 24).

  • Ma'rifatul Insan - Pengenalan Manusia


    Ma'rifatul Insan
    Pengenalan Manusia
    Sasaran :
    • Memahami pengertian manusia sebagai makhluq yang terdiri dari ruh dan jasad yangdimuliakan oleh Allah dengan tugas ‘ibadah dan kedudukan sebagai khilafah di muka bumi.
    • Memahami potensi dan kelebihan manusia dari pada makhluq lainnya pada hati, akal dan jasadnya.
    Sinopsis :
    Manusia adalah makhluq Allah yang terdiri dari ruh dan jasad yang dilengkapi dengan potensi dan kelebihan dibandingkan makhluq lainnya, yaitu hati, akal dan jasadnya. Dengan hati manusia dapat ber’azam, denga akal dapat berilmu dan dengan jasad manusia dapat beramal. Kelebihan dan kemuliaan manusia ini disediakan oleh Allah untuk menjalankan amanah yaitu ‘ibadah dan khilafah di muka bumi. Peranan dan tugas yang diamalkan ini akan mendapatkan balasan yang setimpal.
    Hasiyah :
    ¨ Manusia (insan)
    Dalil : tanah (QS. 32 : 7-8, 15 : 28), ruh (QS. 32 : 9, 15 : 29)
    ¨ Hati (qalb)
    Dalil : manusia membentuk kemauan/keputusan berdasarkan keyakinan (QS 17 :36), kehendak (QS. 18 : 29). Kebebasan memilih (QS. 90 : 10)
    ¨ Akal
    Dalil : mampu membentuk pengetahuan (QS. 17 : 36, 67 : 10)
    ¨ Jasad
    Dalil : untuk beramal (QS. 9 : 105)
    ¨ Amanah
    Dalil : manusia diberi amanah untuk menjalankan ibadah (QS. 83 : 72) & fungsi kekhilafahan (QS.2 : 31).
    ¨ Balasan
    Dalil : manusia menerima balasan pahala (QS. 84 : 25, 16 : 97, 95 :8)


  • Aktivitas Islami


    Sasaran :

    * Memahami bahwa interaksinya dengan Islam wajib membentuk keyakinan, pemikiran, perasaan dan akhlaq yang Islami.
    * Memahami bahwa amal islami hanya terbentuk dari kondisi yang islami melalui tarbiyah dan dakwah
    * Menyadari bahwa nilai ‘amal islami merupakan ibadah yang akan membentuk ketaqwaan dan memperoleh tamkin dari Allah yang ditunjukkan dengan bukti dalam bentuk kepercayaan dan amanah.


    Sinopsis :

    Bertaamul dengan Islam akan membentuk : keyakinan (i’tiqadi), fikrah, perasaan (syu’uriy) dan akhlaq yang akan mewujudkan kondisi yang islami (maudhu’ islamiy) dan kemudian membentuk sikap yang islami (mauqifu islamiy). Sikap yang islami berarti memiliki kecenderungan yang positif terhadap nilai-nilai Islam sehingga dapat menimbulkan amal islami yang berbentuk tarbiyah dan da’wah . Semua amal ini adalah ibadah kepada Allah dan ditujukan hanya kepada Allah saja sehingga mengapai derajat taqwa. Amal islami mendapat pembuktian dari Allah yang berbentuk kepercayaan (tsiqah), pertolongan dan amanah. Kesemuanya ini diperlukan dalam rangka memperoleh eksistensi.


    Ringkasan Dalil :

    * Bertaamul dengan Islam akan membentuk : keyakinan (i’tiqadi), fikrah, perasaan (syu’uriy) dan akhlaq yang akan mewujudkan kondisi yang islami (maudhu’ islamiy) (QS. 59 : 9) dan kemudian membentuk sikap yang islami (mauqifu islamiy) (QS. 59 : 10, 3 : 146-147).
    * Amal islami berbentuk tarbiyah dan da’wah (QS. 41 : 33). Semua amal ini merupakan ibadah kepada Allah saja (QS. 16 : 36) untuk mengapai derajat taqwa (QS. 2 : 21, 8 : 29). Amal islami mendapat pembuktian dari Allah (QS. 11 : 17) yang berbentuk kepercayaan (tsiqah) (QS. 21 : 105), pertolongan (QS. 47 :7) dan amanah (QS. 4 : 58).
    * Kesemuanya ini diperlukan dalam rangka memperoleh eksistensi (QS. 24 : 55)


  • Tabiat Agama Islam


    Sasaran :


    * Memahami sifat-sifat diinul Islam yang menjadi ciri khas penampilannya sepanjang sejarah.
    * Dapat memberikan dalil naqli dan dalil aqli bagi setiap sifat tersebut serta menyebutkan contoh-contohnya.
    * Menyadari peranannya dalam perjuangan Islam dengan upaya menampilkan ciri-ciri tersebut pada dirinya, keluarga maupun masyarakat.


    Karakteristik Diin Al Islam :

    * Diin yang bersih dari syirik dan sesuai dengan fitrah; membentuk pribadi mukhlis dan hanif (QS. 39 : 2,11,14, 7 : 172, 30 : 30).
    * Diin yang penuh dengan tatanan nilai dan konsep; membentuk pribadi yang bermutu dan bermanhaj (QS. 36 : 1-2, 43 : 4).
    * Diin akhlaq/moral dan hukum; membentuk pribadi yang berakhlaq dan bijaksana (QS. 4 : 36, 105).
    * Diin kebersihan dan kesucian; membentuk pribadi yang bersih dan suci (QS. 9 : 108).
    * Diin ilmu dan amal; membentuk pribadi yang berilmu dan aktif bekerja (QS. 47 : 19, 2 : 44)
    * Diin ilmu dan pemikiran; membentuk pribadi yang berilmu dan pemikir (QS. 9 : 122).
    * Diin kerja dan harapan; membentuk pekerja yang optimis (QS. 9 : 105, 46 : 19, 4 : 123-124).
    * Diin yang kuat dan bertanggung jawab; membentuk pribadi yang teguh dan dapat dipercaya (QS. 28 : 26).
    * Diin yang bermartabat dan penyayang; membentuk pribadi yang berprestise dan santun (QS. 9 : 128, 49 : 10).
    * Diin daulah dan ‘ibadah; membentuk politikus yang ‘abid (QS. 73 : 20).
    * Diin pedang dan Al Qur’an; membentuk pribadi mujahid yang robbani (QS. 9 : 111, 3 : 79).
    * Diin harakah dan minhaj; membentuk pribadi mutaharrik yang minhaji (QS. 9 : 38-39, 16 : 125, 12 : 108).
    * Keseluruhannya merupakan pribadi islami. (QS. 3 : 110)

  • Islam Agama Yang Benar


    Sasaran :

    * Memahami pengertian ad diin dan mampu menjelaskan kesalahpahaman masyarakat atas pengertian ad diin.
    * Membuktikan berdasarkan dalil aqli dan dalil naqli bahwa : Islam adalah diinul haq dan selainnya pastilah diinul baathil.
    * Menyadari bahwa Islam sebagai diinul haq adalah petunjuk yang lurus dan membawa keridhaan Allah. Di lain pihak, selain Islam adalah sumber keahiliyahan yang membawa kepada kesesatan dan kemurkaan Allah.


    Ringkasan Dalil :

    * Allah yang Maha Pencipta (QS.10 : 4, 61 : 9, 67 :3)
    * Allah yang Maha Mengetahui (QS. 61 : 14, 36 :79)
    * Allah yang Maha Bijaksana (QS.59 : 24, 61 : 1, 62 :1)
    * Allah adalah Al Haq (QS.10 : 32, 22 : 62)
    * Diinullah adalah Diinul Haq (QS. 9 : 33, 48 : 28, 61 : 9)
    * Islam (QS. 3 : 19, 85) membawa kepada petunjuk (QS. 6 : 153, 1 : 5-6)
    * Selain Allah adalah makhluq (QS. 22 : 73, 16 : 17) yang sangat bodoh (QS. 3 : 73) yang berorientai kepada zhan (QS. 10 : 36, 6 : 116)
    * Selain Allah adalah bathil (QS. 10 : 32, 22 : 62), berarti (membuat) selain diinullah merupakan diinul baathil yaitu kejahiliyahan (QS. 5 : 50, 39 : 64) yang menyeru kepada kesesatan (QS. 1 : 7, 2 : 120, 6 : 153).

  • Islam Sebagai Fikrah


    Sasaran :

    * Memahami Islam sebagai fikrah yang sesuai dengan fithrah dan bashirah manusia.
    * Menyadari bahwa hanya islamlah yang dapat memberikan jawaban yang benar tentang ketuhanan, kenabian, peribadatan, alam semesta, manusia dan hakikat kehidupan.
    * Termotivasi untuk menerapkan ‘amal islami berlandaskan fikrah islamiyah di tengah masyarakat.


    Sinopsis :

    Manusia yang diciptakan Allah terbagi menjadi muslim dan kafir. Realitas ini menunjukkan bahwa terdapat manusia yang membawa kebenaran dan ada yang membawa kebatilan. Perbenturan akan selalu berlaku di antara keduanya karena landasan yang digunakan untuk berfikir dan bertindak adalah berbeda. Islam adalah sumber fikrah dan kepadanya seorang Muslim merujukkan kerangka fikirnya. Di lain pihak, kaum kuffar merujuk kepada hawa nafsunya. Islam yang haq, jelas, tetap dan sempurna tak akan dapat ditandingi oleh kebatilan.

    Muslim yang beriman menjadikan bashirah sebagai sumber fikrahnya, sedangkan kuffar menjadikan hawa nafsu sebagai sumber fikrahnya. Manusia, baik ia seorang muslim ataupun kafir, memahami sesuatu yang ada disekitarnya berlandaskan keyakinannya. Hal sedemikian juga berkenaan dalam memahami Allah, risalah, ibadah, alam semesta, manusia dan kehidupan.

    Muslim yang beriman dalam memandang segala sesuatu selalu mendayagunakan bashirahnya sehingga selalu muncul tashawur yang sahih, yang berimplikasi kepada munculnya fikrah yang islami. Hal ini yang mengantarkan terwujudnya amal-amal islami. Sebaliknya, pihak kuffar mendasari fikrahnya dari hawa nafsu yang bersifat berubah-ubah dan temporal untuk memenuhi kebutuhan materialisme dan hedonisme saja, sehingga memunculkan tashawur yang salah/rusak. Hal ini yang menghasilkan fikrah jahiliyah dan amal jahili.


    Ringkasan Dalil :

    * Dua bentuk sumber fikrah : kekufuran dengan hawa nafsu dan imen dengan bashirah. Semua dalam rangka memahamai 6 hakikat besar : Allah, risalah ibadah, alam semesta, manusia dan kehidupan.
    * Kekufuran membentuk tashawur yang salah : memunculkan pemikiran jahiliyah, dalam ideologi jahiliyah, diaplikasiakan dalam tingkah laku dan dinamika jahiliyah.
    * Keimanan membentuk tashawur yang benar : memunculkan pemikiran islami, dalam fikrah islamiyah, diaplikasiakan dalam amal Islami dan harakah islamiyah.


  • Islam Sebagai Akhlaq


    Sasaran :

    * Memahami Islam sebagai sistem akhlaq dan mampu membedakan dengan sistem moral lainnya.
    * Mampu meninggalkan akhlaq tercela dari kehidupannya.
    * Berusaha mengaplikasikan akhlaqul karimah sebagai cermin keimanannya kepada Allah dan RasulNya.


    Sinopsis :

    Islam memiliki sistem akhlaq yang mampu membedakan dengan sistem moral lainnya buatan manusia. Sebab akhlaq Islam berpedoman kepada Al Qur’an, yang mengajarkan hubungan Allah sebagai khaliq kepada manusia sebagai makhluq. Akhlaq adalah tingkah laku makhluq yang diridhai oleh Khaliq. Hubungan manusia kepada Allah adalah akhlaq. Bentuk-bentuk hubungan akhlaq adalah : akhlaq kepada Allah (QS. 2 : 186), akhlaq kepada diri sendiri (QS. 2 : 44), akhlaq kepada sesama manusia (QS. 2 : 83, 31 : 17-19), akhlaq kepada alam sekitar (QS. 11 : 61, 7 : 56). Inti dari ajaran akhlaq adalah melepaskan diri dari perbuatan tercela dan menghiasi diri dengan perbuatan mulia.


    Bentuk-bentuk akhlaq :

    * Akhlaq kepada Allah (QS. 2 : 186)
    * Akhlaq kepada diri sendiri (QS. 2 : 44)
    * Akhlaq kepada sesama manusia (QS. 2 : 83, 31 : 17-19)
    * Akhlaq kepada alam sekitar (QS. 11 : 61, 7 : 56)

  • Pedoman Hidup


    Sasaran :

    * Memahami gambaran menyeluruh dari Islam sebagai asas bina, maupun muayyidat dengan hubungan-hubungannya.
    * Dapat menyebutkan contoh-contoh penyelesaian masalah aktual secara Islami dalam bidang kehidupan bermasyarakat.
    * Menyadari bahwa Islam merupakan sistem hidup yang lengkap dan sempurna sehingga termotivasi untuk memasukinya.


    Sinopsis :

    Islam adalah agama yang sempurna. Salah satu bukti kesempurnaannya adalah Islam mencakup seluruh peraturan dan segala aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu Islam sangat sesuai dijadikan sebagai pedoman hidup. Di antara kelengkapan Islam yang digambarkan dalam Al Qur’an adalah mencakup konsep
    keyakinan (QS. 2 : 255),
    moral (QS. 7 : 99),
    tingkah laku (QS. 2 : 138),
    perasaan (QS. 30 : 30),
    pendidikan (QS. 2 : 151, 3 :162, 62 : 2),
    sosial (QS. 24 : 7),
    politik (QS. 3 : 85-86, 12 : 40),
    ekonomi (QS. 9 : 60, 103, 59 : 7),
    militer (QS. 8 : 60, 9 : 5-8),
    hukum/perundang-undangan (QS. 4 : 65).

    Ringkasan Dalil :

    Islam sebagai pedoman hidup :
    * konsep keyakinan (QS. 2 : 255)
    * moral (QS. 7 : 99)
    * tingkah laku (QS. 2 : 138)
    * perasaan (QS. 30 : 30)
    * pendidikan (QS. 2 : 151, 3 :162, 62 : 2)
    * sosial (QS. 24 : 7)
    * politik (QS. 3 : 85-86, 12 : 40)
    * ekonomi (QS. 9 : 60, 103, 59 : 7)
    * militer (QS. 8 : 60, 9 : 5-8)
    * hukum/perundang-undangan (QS. 4 : 65)

  • Islam Dan Ketentuan Allah


    Sasaran :

    * Memahami dan menyadari fithrah alam semesta yang mengikuti sunnatullah : Islam adalah asas alam semesta.
    * Memahami bahwa syari’at Muhammad saw adalah sunnatullah yang sesuai dengan sifat alam semesta tersebut.
    * Menyadari bahwa menerima Islam adalah kembali kepada fithrah, sedangkan menolak Islam berarti menolak fithrah manusia dan alam semesta.

    Sinopsis :

    Allah swt sebagai khaliq memiliki kewajiban dan hak mutlak untuk menentukan aturan bagi kepentingan dan kebaikan manusia serta makhluq lainnya. Aturan yang Allah tentukan berupa Islam dan mendatangkan rasul sebagi uswah dan teladan yang diperuntukkan bagi manusia. Mereka yang mengikuti aturan tersebut disebut adalah Muslim dan yang tidak mengikutinya disebut kafir.

    Allah swt selain menciptakan manusia juga menciptakan alam semesta dan seisinya. Ketertiban, keteraturan dan keselamatan perjalanan kehidupan alam ini berlaku dengan sunnah kauniyah yang Allah berikan kepadanya. Seluruh alam semesta tunduk, bersujud, bertahmid dan berislam kepadaNya. Alam semesta tak ada yang kafir, mereka semuanya muslim dan berserah diri kepada Allah dengan mengikuti segala aturannya.

    Islam merupakan sunnatullah dan ditetapkan kepada alam dan manusia. Sunnatullah kepada alam bersifat mutlak, langgeng dan kontinyu yang merupakan taqdir kauni dalam tunduk kepada Allah. Sedangkan sunnatullah kepada manusia berupa hidayah yang Allah berikan. Hidayah inipun bergantung kepada kehendak dan ikhtiar manusia serta merupakan taqdir syar’i. Kemudian sikap manusia terbagi menjadi dua : menerimanya (muslim) dan menolaknya (kafir).


    Ringkasan Dalil :

    * Allah pencipta (QS. 59 : 23) yang menciptakan alam (QS. 25 : 2) dan menentukan aturan (QS. 25 : 2, 54 : 59, 15 : 20).
    * Seluruh alam semesta sujud, tasbih, tahmid (QS. 13 : 15, 22 : 18, 6 : 50, 59 : 1, 64 : 1, 24 : 41, 17 : 44)
    * Al Khaliq menurunkan taqdir syar’I (QS. 6 : 153, 45 : 18).
    * Islam sebagai Diin (3 : 19, 85)
    * Rasul sebagai contoh pelaksanaan diin kepada manusia (QS. 33 : 21)
    * Ada yang menerima (disebut muslim) sesuai dengan alam semesta, ada yang menolak (disebut kafir) subversif di alam semesta.
    * Akam semesta memiliki sifat tunduk kepada Allah secara mutlak

  • Makna Islam


    Sasaran Pembelajaran :

    1. Memahami dasar-dasar yang membentuk istilah Islam serta mampu membedakan dari dasar-dasar konsep hidup yang lain.
    2. Memahami bahwa Islam adalah tunduk kepada wahyu yang diturunkan kepada para nabi sebagai aturan yang merupakan jalan lurus menuju keselamatan kehidupan dunia dan akhirat.
    3. Menyadari bahwa Islam adalh pedoman hidup dari Allah yang tinggi dan tiada kerendahan di dalamnya.

    Sinopsis :

    Islam secara etimologis memiliki makna :
    * menundukkan wajah (QS. 4 : 125)
    * berserah diri (QS. 3 : 83)
    * suci, bersih (QS. 26 : 89)
    * selamat, sejahtera (QS. 6 : 54)
    * perdamaian (QS 47 :35)

    Dengan pengertian secara etimologis ini dapat disimpulkan bahwa Islam memiliki sifat yang dibawanya yaitu berserah diri dan wujud perdamaian. Manakala kalimat Islam didalam Al Qur’an disebut disebut sebagai diin (QS. 3 : 19, 85) yang berarti suatu manhaj. Sistem dan aturan hidup yang menyeluruh dan lengkap. Dengan demikian, kalimat Islam adalah ketundukkan, wahyu ilahi (QS. 53 :4, 21 :7), diin keselamatan dunia-akhirat. Kesimpulan dari makna-makna tersebut : Islam adalah panduan hidup yang lengkap bagi manusia, dengan berserah diri dan tunduk maka ia akan mendapatkan kebahagiaan dan kedamaian dunia dan akhirat. Akhirnya, Rasulullah bersabda bahwa Islam itu tinggi dan tidak ada kerendahan di dalamnya. Islam itu tinggi dan akan dimenangkan ke atas semua agama, kepercayaan dan ideologi (QS. 48 : 28, 9 : 33).

    Kalimat Islam sebagai Diin (QS. 3 : 19, 85)
    * tunduk
    * wahyu ilahi (QS. 53 :4, 21 :7)
    * diin para nabi dan rasul (QS. 2 : 136, 3 : 84)
    * hukum-hukum Allah (QS. 5 : 48-50)
    * jalan yang lurus (QS. 6 : 153)
    * keselamatan dunia akhirat (QS. 16 : 97, 2 : 200, 28 : 77)
    Islam tinggi dan tak ada kerendahan di dalamnya.

  • Kewajiban Terhadap Rasul


    Sinopsis

    Muslim yang menyebut bahawa Muhammad adalah Rasulullah di dalam syahadatnya maka bererti individu tersebut akan membenarkan apa yang dikhabarkannya, mentaati semua perintahnya, menjauhi apa yang dilarangnya, dan tidak dikatakan beribadah kecuali dengan mengikuti syariatnya. Penerimaan dan ketaatan serta ibadah kepada-Nya melalui petunjuk Rasul adalah hasil dari persaksian ke atas Nabi yang kemudian dari sini muncul kewajiban-kewajiban yang perlu dijalankan.

    Kewajiban kami (muslim) kepada Rasul adalah mengimanainya, mencintai, mengagungkan, membelanya, mencintai para pencintanya, menghidupkan sunnahnya, memperbanyak shalawat, mengikutinya dan mewarisi risalahnya. Dengan kewajiban ini setiap muslim akan sentiasa menjaga dirinya berada di dalam saf Islam. Kewajiban ini sebagai janji dan komitmen dari persaksian kita kepada Nabi bahawa Muhammad SAW adalah RasullulLah.

    Hasiyah

    1. Muhammad RasullulLah.

    Sarahan

    · Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir yang dijadikan sebagai Nabi dan Rasul penutup. Beliau sebagai model terbaik dan melengkapi nabi dan rasul sebelumnya. Risalah yang dibawanya sangatlah bersesuaian dengan keadaan saat ini dan diperuntukkan bagi semua manusia.

    · Berbagai kelebihan dan keutamaan pada diri Nabi sangatlah banyak, sehingga kita perlu menyimpulkan bahawa beliaulah yang paling sesuai untuk diikuti. Kemudian bagaimanakah kewajiban kita kepadanya?

    Dalil
    · 33:40, Muhammad SAW sebagai Nabi penutup
    · 34:28, diperuntukkan kepada semua manusia

    2. Membenarkan apa yang dikabarkannya

    Sarahan

    · Nabi Muhammad SAW adalah Rasul yang membawa kebenaran. Setiap yang disampaikannya adalah benar dan berasal dari Allah SWT. Beliau mengajak kita untuk beriman dan taat kepada Allah dan Rasuul-Nya. Usaha pertama sebelum kita beriman, kita mesti menerima dan membenarkan apa yang akan kita yakini. Selama kita tidak menerima maka selama itu kita tidak dapat membenarkan risalah Nabi dan juga tidak akan kita beriman kepada-Nya. Orang yang membenarkan risalah-Nya adalah orang yang bertaqwa.

    Dalil
    · Hadits.
    · 39:33, orang yang membawa kebenaran (Muhammad SAW) dan orang-orang yang membenarkannyaadlah mereka itu orang yang taqwa.

    3. Mentaati semua perintahnya

    Sarahan

    · Orang yang beriman adalah tentera yang siap dan sedia mendapat arahan dan perintah dari atasan. Atasan kita adalah allah SWT dan Nabi SAW. Dialah yang berhak sebagai atasan kita kerana dialah pencipta, pemberi rezki, pengatur, dan pemiliki kita. Sedangkan Nabi adalah orang yang ditunjuk langsung oleh Allah sebagai pembimbing kita. Sikap kita yang terbaik adalah dengar dan taat perintah-Nya.Kerana setiap perintah itu adalah untuk kebaikan kita juga.

    Dalil
    · 24:51, sesungguhnya perkataan orang beriman apabila dipanggil kepada Allah dan rasul-Nya, supaya dihukum antara mereka, bahawa mereka berkata: kami dengar dan kami taat. Mereka itulah orang yang menang
    · 5:7, kami dengar, kami taat dan takutlah kamu kepada Allah

    4. Menjauhi apa yang dilarangnya

    Sarahan

    · Muhammad SAW sebagai rasul yang mendapat lesen dari Allah SWT untuk menyampaikan wahyu-Nya maka kita mesti mengiktiraf keadaan beliau dan menjadikan diri Nabi sebagai bahagian di dalam kehidupan kita. Beliau berhak mengatur kehidupan kita kerana ini untuk kebaikan kita sendiri. Oleh kerana itu, apabila beliau melarang sesuatu maka ikuti larangannya. Inilah jaln terbaik.

    Dalil
    · 59:7, &ldots; apa-apa yang diberikan rasul kepadamu, hendaklah kamu ambil dan apa-apa yang dilarangnya, hendaklah kamu hentikan dan takutlah kepada Allah.

    5. Tidak dikatakan beribadah kecuali dengan mengikuti syariatnya

    Sarahan

    · Mentaati Allah mesti melalui ketaatan kepada Rasul. Yang ditaati adalah syariat yang dibawanya sama ada yang disampaikan di dalam Al Qur'an ataupun Sunnah Nabi. Kita tidak akan dapat beribadah kecuali mengikuti Rasul dan syariat-Nya.

    Dalil
    · hadits
    · 4:80, barang siapa mentaati rasul, sesungguhnya ia telah mentaati Allah.

    6. Kewajiban terhadap rasululLah

    a.Mengimani

    Sarahan

    · Kewajiban kita terhadap Nabi adalah mengimaninya. Dengancara ini kita akan terhindar dari api neraka dan azab yang pedih

    Dalil
    · hadits.
    · 61:10, 11, suatu perniagaan yang akan melepaskan kita dari azab yang pedih adalah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjuang di jalan Allah dan Rasul-Nya.

    b. Mencintai

    Dalil
    · hadits,

    c. Mengagungkan

    Dalil
    · (48:7)

    d. Membelanya

    Dalil
    · (9:40, 61:14)

    e. Mencintai para pencintanya

    Dalil
    · (48:29)

    f. Menghidupkan sunnahnya

    Dalil
    · (Hadits, 3:130)

    g. Memperbanyak sholawat

    Dalil
    · (33:56)

    h. Mengikutinya

    Dalil
    · (3:31)

    i. Mewarisi risalahnya

    Dalil
    · (48:28)

    Ringkasan Dalil
    Muhammad RasullulLah: membenarkan apa yang dikabarkannya (Hadits, 39:33),
    Mentaati semua perintahnya (24:51, 5:7, 4:115)
    Menjauhi apa yang dilarangnya (59:7)
    Tidak dikatakan beribadah kecuali dengan mengikuti syariatnya (hadits, 4:80)
    Kewajiban terhadap rasululLah mengimani (hadits, 61:11)
    Mencintai (hadits)
    Mengagungkan (48:7)
    Membelanya (9:40, 61:14)
    Mencintai para pencintanya (48:29)
    Menghidupkan sunnahnya (Hadits, 3:130)
    Memperbanyak sholawat (33:56)
    Mengikutinya (3:31)
    Mewarisi risalahnya (48:28)

  • Kekhususan Risalah Muhammad SAW


    Sinopsis

    Nabi Muhammad SAW mempunyai ciri-ciri yang khusus dibandingkan dengan para rasul lainnya. Diantara ciri-ciri tersebut adalah sebagai nabi penutup, penghapus risalah sebelumnya, membenarkan nabi sebelumnya, menyempurnakan risalah, diperuntukkan bagi manusia seluruh alam, dan sebagai rahmat bagi alam semesta. Ciri-ciri ini dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW dan tidak dimiliki oleh para Rasul sebelumnya. Nabi Muhammad sebagai penutup bererti tidak ada lagi nabi setelah nabi Muhammad SAW, ia pun menghapuskan risalah sebelumnya yang bererti risalah sebelumnya tidak lagi digunakan setelah datangnya Nabi Muhammad SAW, beliaupun membenarkan Nabi sebelumnya dan adanya Nabi Muhammad tidak untuk kaumnya sahaja tetapi bagi seluruh manusia dan bagi semesta Alam.

    RasululLah tampil sebagai pembawa risalah Islam yang mencakupi huda dan dienul Haq. Selain itu hadirnya RasululLah SAW di tengah kita adalah sebagai saksi, pembawa berita gembira dan peringatan, menyeru ke jalan Allah dan sebagai pelita yang menerangi.

    Hasiyah

    1. Khotama Al Anbiya (Nabi penutup)

    Sarahan

    · Allah SWT te;ah menurunkan Nabi sebanyak 124,000 dan Rasul sebanyak 313 orang. Namun demikian di dalam Al Qur'an yang disebutkan hanya sebanyak 25 orang sahaja. Perhatikan Al Qur'an surat 40:78, 4:163-164, 6:84-86. Seperti juga ada diungkapkan bahawa setelah Rasul Musa AS ada sebanyak 36 pelanjut Risalahnya. Sedangkan penutup bagi semua Rasul dan Nabi itu adalah Nabi Muhammad SAW.

    Dalil
    · 33:40, Muhammad itu bukan bapa salah seorang diantara lelaki kamu tetapi dia adalah Rasul Allah dan kesudahan dari Rasul-Rasul Allah

    2. Nasikhu Ar Risalah (penghapus risalah)

    Sarahan

    · Risalah terdahulu hanya untuk kaum tertentu sahaja, sehingga hanya sesuai untuk kaum tersebut. Selain itu risalah terdahulu mengikuti keadaan dan situsai serta keperluaan semasa waktu itu sehingga hanya sesuai pada saat tersebut sahaja.

    · Risalah Nabi Muhammad sebagai pelengkap dari risalah sebelumnya dan sekaligus memansukhkan risalah sebelumnya. Risalah Nabi Muhammad SAW sesuai dan dapat digunakan oleh semua manusia dan dapat diamalkan hingga hari kiamat.

    · Risalah terdahulu yang dibawa oleh ratusan Nabi dan Rasul mempunyai pendekatan dakwah yang sesuai dengan pendekatan kaumnya misalnya pendekatan dakwah Nabi Daud dengan kekuatan fizikal, Nabi Sulaiman pandai bercakap dengan haiwan, pokok, jin dan mempunyai kekuatan memindahkan kerajaan dan sebagainya, Nabi Ibrahim berdakwah dengan memotong semua kepala berhala, Nabi Isa AS tidak berkahwin dan banyak contoh lainnya. Disimpulkan bahawa pendekatan-pendekatan dakwah dan risalah yang dibawa oleh Nabi sebelumnya tidaklah sesuai lagi bagi zaman sekarang.

    Dalil
    · Hadits.
    · 33:40, sebagai penutup nabi. 61:8, membenarkan para nabi sebelumnya.
    · 34:28, ditujukan untuk seluruh manusia.
    · 21:107, menjadi rahmat bagi alam semesta.

    3. Musoddiqu Al Anbiyak (membenarkan para nabi)

    Sarahan

    · Banyak tentangan dan cabaran yang mencuba menghapuskan agama Allah, namun demikian Allah SWT sentiasa menjaga dan memeliharanya dari serangan kaum kafir. Di antaranya dengan memenangkan Islam atas agama lainnya atau dengan menurunkan para Rasul dan Nabi untuk kembali menegakkan kesilapan atau kejahiliyahan ummat. Nabi Muhammad SAW sebagai nabi akhir melengkapi risalah sebelumnya dan dijadikan sebagai rujukan utama bagi ummat Islam

    Dalil
    · 61:8,9 Mereka hendak memadamkan risalah Allah tetapi Allah SWT pelihara dan menyempurnakannya. Kemudian Allah SWT mengutus Rasul-Nya dengan memberikan petunjuk dan agama yang benar, supaya Dia memenangkan agama Allah itu atas sekalian agama.

    4. Mukammilu Ar Risalah (penyempurna risalah)

    Sarahan

    · Selain membenarkan Rasul dan Nabi sebelumnya yang membawa risalah Islam. Kehadiran nabi Muhammad SAW juga diperuntukkan menyempurnalkan risalah sebelumnya. Risalah sebelumnya cenderung diperuntukkan bagi suatu kaum tertentu sahaja dan bagi saat tertentu. Berbeza dengan Nabi Muhammad SAW yang diutus untuk semua manusia (tidak untuk kaumnya sahaja) dan berlaku hingga hari kiamat.

    5. Kaafatalinnaas (untuk seluruh manusia)

    Sarahan

    · Rasul Muhammad SAW berbeza dengan para Rasul dan Nabi sebelumnya di mana Nabi Muhammad SAW diutus bagi kepentingan ummat manusia secara keseluruhan dengan tidak mengira suku, bangsa, warna kulit, bahasa dan sebagainya. Sehingga dapat dilihat perkembangan Islam pada masa ini di mana muslim tersebar di seluruh pelusuk dunia.

    Dalil
    · 34:28, Kami tiada mengutus engkau Ya Muhammad melainkan kepada sekalian ummat manusia untuk memberi khabar gembira dan peringatan tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui

    6. Rahmatul Alamin (rahmat bagi alam semesta)

    Sarahan

    · Kehadiran Nabi Muhammad SAW di muka bumi ini adalah sebagai rahmat bagi seluruh alam yang tidak sahaja manusia tetapi juga alam, haiwan, pokok dan sebainya. Manusia pun dengan kehadiran Nabi Muhammad mendapatkan rahmat dan kebaikan. Manusia kafir dan jahiliyah pun mendapatkan rahmat dari kedatangan Islam. Dengan demikian Islam dan Nabi Muhammad tidak hanya untuk ummat Islam tetapi kebaikannya juga dirasakan oleh manusia lainnya. Islam adalah membawa agama fitrah yang sesuai dengan penciptaan manusia, jadi apabila Islam disampaikan maka akan dirasakan sesuai oleh manusia.

    · Alam, haiwan dan pokok pun dilindungi dan dipelihara dengan kedatangan Islam. Umat Islam sebagai khalifah di muka bumi melaksanakan pemeliharaan dan penjagaan alam dengan demikian kestabilan terwujud dan alam serta isinya menjadi damai.

    Dalil
    · 21:107, kami tiada mengutus engkau (ya Muhammad), melainkan menjadi rahmat untuk semesta alam.

    7. Risalatul Islam

    Sarahan

    · Risalah Nabi Muhammad SAW adalah risalah Islam, yang dibawanya adalah sesuatu yang benar. Hal ini tercermin dari akhlak, keperibadian dan sifat-sifat Nabi yang mulia.

    · Inti dari risalah Nabi Muhammad SAW adalah huda (petunjuk) dan dien yang benar. Risalah membawa huda kerana Islam itu sendiri sebagai panduan bagi manusia.

    Dalil
    · 48:28, Dia yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang haq (benar), supaya agama itu mengalahkan semua agama. Dan Allah cukup menjadi saksi.

    8. Ad dakwah

    Sarahan
    · Rasul menggunakan Islam sebagai petunjuk dan juga Allah menangkan Islam sebagai dienul Haq ke atas agama-agama lainnya. Usaha ini tidak akan tercapai apabila tidak dilaksanakan dakwah.

    · Rasul dalam menjalankan dakwahnya mempunyai peranan sebagai saksi atas ummatnya, memberi penyampaian nilai-nilai Islam yang bersifat kabar gembira ataupun kabar peringatan.

    · Allah SWT sekali lagi menegaskan bahawa Rasul berdakwah dengan menyeru manusia agar kembali kepada Allah dan kemudian Rasul sebagai pelita yang menerangi.

    · Peranan Nabi yang digambarkan di dalam surat 33:45-46 adalah sebagai da'i. Beliau berdakwah dengan mengajak manusia dan bersifat sebagai pelita yang sentiasa dijadikan rujukan bagi manusia.

    Dalil
    · 33:45-46, Hai Nabi, sesungguhnya kami mengutus engkau sebagai saksi atas ummat dan untuk memberi khabar gembira dan khabar takut. Dan untuk menyeru (manusia) kepada Allah dengan izin-Nya, dan menjadi pelita yang menerangi.

    Ringkasan Dalil Muhammad
    Penutup para Nabi (33: 40)
    Penghapus risalah sebelumnya ( hadits )
    Membenarkan para Nabi sebelumnya (61:8)
    Penyempurna risalah sebelumnya, ditujukan untuk seluruh manusia (34:28)
    Ditujukan untuk menjadi rahmat bagi semesta alam (21:107)
    Risalah Muhammad adalah risalah Islam: intinya petunjuk / Al Qur'an dan dien yang benar/Al Islam
    Wajib berdakwah:
    Menjadi saksi (33:45)
    Memberi berita gembira (33:45)
    Memberi peringatan (33:45)
    Menyeru ke jalan Allah (33:46)
    Cahaya yang menerangi (33:46)
  • Tugas - Tugas Kerasulan


    Sinopsis

    Tugas Rasul dapat dibahagikan kepada dua iaitu menyampaikan risalah dan menegakkan dienulLah. Kedua tugas ini adalah inti sari dari perintah Allah SWT dzan amaln dakwah Nabi Muhammad SAW. Risalatud dakwah yang dibawa oleh Nabi adalah memperkenalkan masyarakat Jahiliyah kepada penciptanya, perkara ini tidak lah begitu sukar kerana setiap manusia mempunyai fitrah untuk menerima kholiq. Setelah itu menjadikan mereka sebagai muslim. Sebagai muslim, perlu untuk mengetahui bagaimana cara beribadah dan mengikuti Islam.

    Tugas Rasul diantaranya adalah menjelaskan cara pengabdian kepada Allah, menjelaskan Islam sebagai panduan hidup. Usaha menyampaikan risalah secara berkesan dengan melaksanakan tarbiyah Islamiyah iaitu dengan menekankan kepada arahan dan nasihat.

    Tugas kedua adalah menegakkan dienulLah. Tugas ini tidak semua muslim memahaminya atau tidak mengetahui bagaimana untuk merealisasikannya. Rasul sebagai pembawa risalah adalah suatu pengetahuan umum bagi kita tetapi tidak demikian dengan peranan untuk menegakkan agama Allah. Beberapa aktiviti untuk menegakkan dien Allah ini adalah menegakkan khilafah, membangun rijal, minhajud dakwah dan merealisasikan risalah.

    Hasiyah

    1. Wazifatur Rasul (tugas Rasul)

    Sarahan

    · Allah SWT memerintahkan Rasul untuk menyampaikan wahyu dan sebagai hasil dari penyebaran wahyu ini adalah terbentuknya dienulLah. Oleh kerana itu tugas utama menyampaikan dakwah ini juga perlu diiringi dengan menegakkan dien Allah. Kedua tugas ini saling berkaitan oleh sebab itu, kita perlu memahaminya secara mendalam agar dapat menjalankan dakwah dengan baik. Menyampaikan risalah adalah pekerjaan Nabi yang utama dan kita pun sudah mengikuti tugas ini sebagai kewajiban dari seorang Muslim. Namun demikian, tidak ramai muslim mengetahui dan bagaimana menyusun dakwah hingga tegaknya dien Allah.

    Dalil
    · 5:67, Rasul diperintahkan untuk menyampaikan dakwah
    · 42:13-15, Allah memberikan wasiat kepada para Rasul untuk menegakkan dien.

    2. Risalatud Dakwah (menyampaikan dakwah)

    Sarahan

    · Tugas Rasul yang diperintahkan langsung oleh Allah SWT dan merupakan ciri-ciri dari kerasulan adalah menyampaikan dakwah kepada manusia. Dalam menyampaikan dakwah, Allah SWT di dalam firmannya banyak yang menggugah hati manusia dengan mengingatkan mereka kepada ciptaan Allah yang maha agung, sama ada memperlihatkan alam semesta, haiwan ataupun tumbuh-tumbuhan. Setelah itu bagaimana cara beribadah. Usaha perubahan ini dilakukan oleh Rasul secara berkesan melalui tarbiyah Islamiyah.

    Dalil
    · 5:67, Rasul diperintahkan untuk menyampaikan dakwah
    · 33:39, Nabi menyampaikan risalah agama Allah

    a. Makrifatul Kholiq (mengenal pencipta)

    Sarahan

    · Mengenal Allah adalah suatu yang mudah bagi fitrah manusia. Mengenal Kholik melalui makhluk iaitu alam semesta dan manusia, seperti kejadian alam, proses pembentukan manusia, pergantian siang malam dan sebagainya. Akal sebagai suatu wasilah untuk mengenal kholik. Para saintis mempunyai kemampuan menerangkan peristiwa alam, namun tidak semua diantara mereka yang dapat mengaitkannya kepada pencipta (Allah).

    Dalil
    · 41:53, Allah Swt memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda kekuasaan kami di ufuq dan pada diri mereka sendiri.
    · 3:190, Sesungguhnya tentang kejadian langit dan bumi dan pertikaian malam dan siang menjadi tanda bagi orang yang berakal.

    b. Kayfiyatul Ibadah (cara beribadah)

    · Mengabdi kepada Allah, menjalankan perintah Allah dan Rasul adalah ibadah. Bagaimana cara beribadah, Allah SWT tidak sebutkan secara detil. Rasul yang kemudian menjelaskannya kerana Rasul sebagai manusia dan sesuai untuk masanya. Dengan model dari Rasul dalam menjalankan ibadah maka jelaslah satu per satu amalan dan cara yang benar dalam beribadah kepada Allah.

    Dalil
    · Hadits, Sholatlah kamu seperti halnya aku sholat.

    c. Minhajul Hayah (pedoman hidup)

    Sarahan

    · Menyampaikan risalah selain berkaitan dengan pengenalan kepada Kholiq dan cara ibadah, juga mengenalkan panduan hidup (Islam) secara benar. Islam sebagai minhajul hayat menggambarkan Islam sebagai dien yang menyeluruh dan lengkap yang mencakupi segala aspek dalam kehidupan seperti politik, negara, bermasyarakat dan ber ekonomi.

    Dalil
    · 3:19, Islam sebagai dien yang Allah redhai
    · Hadits

    d. Tarbiyah

    Sarahan

    · Tarbiyah adalah minhaj Rabbaniyah yang penting dan tidak dapat ditinggalkan dalam menjalankan dakwah ini. Tarbiyah sebagai cara yang berkesan dalam membangun rijal ke arah pembentukan syaksiyah Islamiyah dan pembentukan daiyah. Jadi media penyampaian risalah Nabi yang utama dan sangat berperanan adalah Tarbiyah. Di dalam tarbiyah mencakupi taujih (arahan) dan nasihah.

    Dalil
    · Hadits dan Sirah Nabawiyah seperti tarbiyah di rumah Arqom b Abi Arqom.
    3. IqomatuddienulLah (menegakkan dien Allah)

    Sarahan

    · Menegakkan dienulLah juga merupakan perintah atau arahan yang datangnya dari Allah. Tegaknya dien mesti dimulai oleh tegaknya Islam di dalam diri peribadi, keluarga dan masyarakat. Usaha ini tercapai melalui penyampaian risalah, dimana tarbiyah adalah cara yang paling berkesan untuk mencapai objektif ini.

    · Tegaknya dien perlu didukung oleh penyusunan peribadi dan pembentukan strategi untuk mencapai kejayaan Islam di tengah masyrakat. Perancangan dan pentadbiran dakwah nabi sudah dibuktikan kejayaannya.

    Dalil
    · 42:13-15, Allah memberikan wasiat kepada para Rasul untuk menegakkan dien.

    a. Iqomatul Khilafah (menegakkan khilafah)

    Sarahan

    · Mengikut kepada firmanNya bahawa setiap mukmin akan diberi kedudukan sebagai khalifah di muka bumi ke atas makhluk lainnya. Namun demikian dari segi kenyataan tidak semuanya orang Islam mendapatkan kedudukan khalifah. Mereka yang mendapatkan peranan khalifah adalah mereka yang berusaha untuk berdakwah dan menegakkan dien Allah sahaja.

    Dalil
    · 24:55, Allah akan mengangkat kamu menjadi khalifah sebagaimana orang sebelum kamu, Allah akan menetapkan agama Islam yang direhainya untuk mereka, dan akan mengganti ketakutan mereka dengan keamanan.
    · 48:27, Pandangan Nabi yang dibenarkan Allah dalam meramalkan kemenangan Islam.

    b. Binau Rijal (membangun Rijal)

    Sarahan

    · Menegakkan dien tidak mungkin dikerjakan sendirian sahaja. Usaha ini perlu dilakukan secara berjamaah. Mereka yang bersama pun perlu memiliki kekuatan, kefahaman yang jelas, aqidah yang bersih dan memegang minhaj yang betul. Kebersamaan dari kader - kader diperolehi melalui pembangunan rijal. Tarbiyah adalah usaha untuk membangun rijal yang dipersiapkan sebagai tonggak dakwah. Cara bagaimana bina rijal ini kita merujuk kembali bagaimana Rasul melaksanakan pembinaan kepada para sahabat.

    Dalil
    · 3:104, bentuklah dari sebahagianmu orang untuk melakukan amar makruf dan nahiy mungkar

    c. Minhajud Dakwah (panduan dakwah)

    Sarahan

    · Al Qur'an dan Sunnah adalah minhaj dakwah yang penuh dengan petunjuk-petunjuk bagaimana menjalankan dakwah. Banyak contoh-contoh misalnya kita disuruh berdakwah lembut, ramah, tidak boleh keras, dengan pengajaran yang baik, nasehat, memaafkan dan mengampunkan mereka.

    · Minhaj Dakwah dalam menegakkan dien juga membincangkan bagaimana dakwah melalui pendekatan ekonomi, budaya, sosial dan politik. Selain itu Rasul juga menggambarkan dakwah mengikuti potensi masing-masing seperti di zaman sekarang sebagai consultant, accountant, engineer dan sebagainya.

    Dalil
    · 3:159, pendekatan dakwah yang lembut dan ramah dapat mengelakkan mad'u dari bercerai berai. Elakkan berbuat jahat, berhati kasar dalam pendekatan dakwah.

    d. Tathbiqur Risalah (aplikasi risalah)

    Sarahan

    · Aplikasi dari penerimaan risalah Islam adalah mengamalkan Islam secara keseluruhannya dalam kehidupan seharian. tegaknya dien tidak akan wujud apabila mereka yang menerima sekedar tahu dan kemudian tidak mengamalkan. Tegaknya dien akan tercapai apabila setiap individu mengaplikasikannya dalam hidup. Setelah mereka tahu, kemudian diamalkan kedalam dirinya dan didakwahkan kepada orang lain merupakan usaha yang dapat mempercepat tegaknya dien di muka bumi ini.

    Dalil
    · 2:208, Orang beriman disuruh masuk (mengamalkan) Islam secara keseluruhan
    · 6:162, katakanlah sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku, semuanya bagi Allah, tuhan semesta alam.

    Ringkasan Dalil

    Umum:
    Menyampaikan risalah (5:67, 33:39)
    Memperkenalkan Al Khaliq (7: 175)
    Menjelaskan cara pengabdian (hadits)
    Menjelaskan pedoman hidup (hadits)
    Mendidik para sahabat: dengan arahan dan nasihat

    Khusus:
    Menegakkan dienulLaah (42: 13-15)
    Menegakkan khilafah (24:55, 48:27)
    Membina kader (3:104)
    Membuat konsep dakwah (3:159)
    Melaksanakan panduan hidup (2:208, 6:162)

  • Sifat - Sifat Rasul


    Sinopsis

    Mengenal Rasul perlu mengenal sifat-sifatnya. Bahagian tingkah laku, personaliti, dan penampilan diwarnai oleh sifat seseorang. Begitupun Nabi Muhammad SAW dapat digambarkan melalui sifat-sifatnya. Mengetahui sifat-sifat ini diharapkan kita menyedari siapa sebenarnya Rasul dan kemudian kita dapat mengikutinya. Sifat Nabi seperti manusia biasa yang sempurna dapat diikuti oleh kita, kerana tingkah laku atau perbuatannya seperti yang dilaksanakan manusia maka kita pun mesti dapat mengikutinya. Kemudian kita semakin percaya kepada apa-apa yang dibicarakan atau disampaikan Rasul adalah yang benar kerana sifat beliau yang 'ismah (terpelihara dari kesalahan), selain itu beliau adalah orang yang cerdas bererti apa yang dibawanya adalah hasil daripada pemikiran dan analisa yang mendalam, tepat dan baik. Sifat amanah adalah juga sifat asas yang setiap manusia mesti menyenangi berkawan dengan mereka yang amanah, kita sebagai muslim perlu mengikuti sifat ini dengan sempurna begitupun dengan sifat lainnya seperti tabligh dan iltizam. Sifat-sifat ini menggambarkan akhlak mulia yang diwarnai oleh akhlak Al Qur,an dan sangatlah sesuai dijadikan sebagai contoh yang baik bagi kita.

    Hasiyah

    1. Basyariyah (manusia)

    Sarahan

    · Rasul sebagai manusia biasa seperti kita semua. Perbezaannya adalah Allah memberikan wahyu untuk disampaikan kepada orang lain. Kenapa Allah SWT perlu menegaskan bahawa Rasul itu manusia biasa. Dengan penegasan ini maka dapat disimpulkan bahawa Rasul dari golongan kita juga, dari manusia yang seperti kita juga misalnya makan, minum, tidur, beristeri, bekerja, belajar, penat, dan sifat-sifat kemanusiaan lainnya. Perbezaannya hanyalah terletak kepada amanah yang Allah berikan kepada Rasul iaitu wahyu. Meyakini betul bahawa Rasul seperti kita maka tidak ada alasan bagi kita untuk menolak perintah Rasul, tidak ada alasan tidak mampu, tidak boleh dan sebagainya. Juga tidak boleh beri alasan anak, isteri, sibuk kerja dan sebagainya kerana Rasul juga mempunyai tanggung jawan demikian juga terhadap anak, isteri dan sebagainya.

    Dalil
    · 14:11, Rasul sebagai manusia biasa

    2. 'Ismah (terpelihara dari kesalahan)

    Sarahan

    · Manusia biasa yang tidak mendapatkan wahyu mungkin melakukan kesilapan dan kesalahan. Tetapi bagi para Rasul yang diberi amanah untuk menyampaikan dakwah mesti terpelihara dari kesalahan kerana yang disampaikan adalah sesuatu yang berasal dari Allah SWT. Allah SWT perlu memelihara aturan dan firmannya dari kesalahan. Dengan sifat Rasul demikian iaitu dijaga oleh Allah SWT maka apa yang dikeluarkan Nabi adalah benar dan kita perlu meyakininya.

    Dalil
    · 5:67, Allah memelihara Rasul dari kejahatan manusia
    · 66:1, Allah pengampun lagi penyayang

    3. Sidq (benar)

    Sarahan

    · Rasul - rasul dan Muhammad SAW mempunyai sifat sidq yang membawa kebenaran. Orang yang membawa kebenaran tentunya ia sendiri bersifat sidq sehingga apa yang disampaikan dapat diterima. Oleh itu, dengan sifat ini ramai masyarakat jahiliyah menerima Islam. Sifat sidq bererti mengikuti Islam sebagai sumber kebenaran. Tidak mengikuti Islam bererti mengikuti hawa nafsunya sehingga menjauhkan diri dari kebenaran.

    Dalil
    · 39:33, Muhammad SAW membawa kebenaran
    · 53:3-4, Tiadalah ia berbicara menurut hawa nafsunya

    4. Fatanah (cerdas)

    Sarahan

    · Kecerdasan Rasulullah dapat dilihat bagaimana Rasul menyusun dakwah dan strategi-strategi seperti berperang, berdakwah ke tempat lain dan sebagainya. Di antara kecerdasan Rasul adalah mempunyai pandangan bahawa Islam akan menaklukkan Mekah dan menaklukkan Khaibar. Rasul menggambarkan pada saat tersebut ummat Islam masuk ke Masjidul Haram dengan aman sentosa, serta bercukur dan menggunting rambut kepala tanpa sedikitpun. Kecerdasan Rasul dalam memperkirakan kekuatan Ummat Islam dan kelemahan pihak lawan juga dibuktikan di dalam peperangan lainnya.

    Dalil
    · Hadits
    · 48:27, pandangan Nabi terhadap kemenangan Islam

    5. Amanah

    Sarahan

    · Sifat lainnya adalah Amanah. Amanah secara umum bererti bertanggungjawab terhadap apa yang dibawanya, menepati janji, melaksanakan perintah, menunaikan keadilan, memberikan hukum yang sesuai dan dapat menjalankan sesuatu yang disepakatinya. Sifat demikian dimiliki oleh para Rasul dan kita mesti mengikutinya. Sifat ini sangatlah diperlukan di dalam kehidupan kita tidak hanya dalam segi ibadah khusus tetapi secara umum seperti bekerja, belajar dan berhubungan dengan orang lain. Bos di tempat kita bekerja akan menyenangi kita yang mempunyai sifat amanah ini bahkan dengan sifat ini kita akan berjaya dan berprestasi.

    Dalil
    · 4:58, Alah menyuruhmu supaya menunaikan amanah

    6. Tabligh (menyampaikan)

    Sarahan

    · Salah satu rahsia kenapa Islam tersebar dengan cepat ke seluruh pelosok tempat dan bagaimana pula dengan cepatnya perubahan-perubahan di tengah masyarakat.Kenapa jumlah bilangan pengikut Islam semakin hari semakin ramai dan semakin banyak yang menyokongnya. Jawabannya adalah sifat tabligh dimiliki oleh Rasul dan pengikutnya. Setiap muslim merasakan bahawa dakwah atau menyampaikan Islam sebagai suatu kewajiban yang perlu dilaksanakan di mana sahaja dan bila masa sahaja. Ertinya dalam keadaan bagaimanapun, Ummat Islam sentiasa menyampaikan risalah ini kepada siapa sahaja yang menerimanya.

    Dalil
    · 5:67, Sampaikanlah apa yang diturunkan kepadanya

    7. Iltizam (komitmen)

    Sarahan

    · Rasulullah SAW beserta Rasulnya sangatlah dikenal dengan komitmenya dengan Islam dan apa yang dibawanya. Beliau tahan dan tidak merasa takut sedikitpun menghadapi cabaran dan tantangan dari pihak jahiliyah. Rasul selalu komitmen dan dapat menghadapi cabaran dengan baik. Sifat iltizam ini perlu dipupuk pada diri kita kerana dengan sifat inilah, nilai-nilai Islam pada diri kita menjadi terpelihara dengan baik. Tanpa iltizam maka godaan syaitan dan gangguan kafir menjadi terasa pada kita dan perubahan berlaku bahkan menjadi futur dan sesat . NauzubilLah. Kemenangan bersama-sama dengan sifat iltizam ini.

    Dalil
    · 17:74, kalau sekiranya tiadalah kami tetapkan komitmen engkau, sesungguhnya hampir engkau condong sedikit kepada mereka itu.
    · 68:1-8, menggambarkan bagaimana Muhammad SAW disebut gila kerana ia tetap komitmen dengan Islam, tahan dari cabaran kesesatan dan tidak mengikuti orang yang mendustakan agama Allah.

    8. Khuluqin Azim (akhlak yang mulia)

    Sarahan

    · Sifat-sifat yang dimiliki oleh para rasul menggambarkan akhlak yang mulia. Akhlak mulia bererti akhlak yang tinggi kemudian untuk mencapainya perlu proses dan latihan. Tidak semua manusia boleh mencapai akhlak ini kecuali mereka yang mengikuti tarbiyah islamiyah. Akhlak mulia yang dimiliki seseorang maka akan disenangi oleh masyarakat di sekitarnya, mereka menerima dan menyambut individu yang berakhlak mulia. Sunnah dakwah melihatkan bahawa kebencian pihak Jahiliyah kerana aqidah yang dibawa ummat Islam bukan kerana akhlaknya. Mereka menerima akhlak Islam kerana tidak merugikannya bahkan menguntungkannya.

    Dalil
    · 68:4, Sesungguhnya engkau (ya Muhammad) mempunyai akhlak yang mulia.

    9. Akhlak Qur'an

    Sarahan

    · Akhlak mulia adalah juga akhlak Al Qur'an. Bererti akhlak Rasul adalah amalan dan tingkah laku yang sesuai dengan Al Qur'an atau yang diarahkan oleh Al Qur'an. Jadi untuk mendapati akhlak mulia seperti yang dimiliki Rasul maka mesti mengamalkan Al Qur'an dalam kehidupan sehari-harinya. Al Qur'an berjalan adalah akhlak Rasul.

    Dalil
    · Hadits, bertanya kepada Aisyah RA bagaimanakah akhlak RasululLah ? jawabannya adalah khuluquhu Al Qur'an.

    10. Uswatun Hasanah (teladan yang baik)

    Sarahan

    · Pada diri Rasul Muhammad SAW terdapat contoh yang baik iaitu akhlak yang mulia yang digambarkan oleh Allah SWT. Sebagai contoh yang nyata bagaimana menjadi muslim yang berakhlak mulia dan bagaimana al Qur'an tertanam dalam diri kita maka ikutilah Nabi Muhammad SAW. mereka yang mengikuti nabi ini adalah mereka yang mengharapkan rahmat Allah dan hari yang kemudian, serta ia banyak mengingat Allah.

    Dalil
    · 33:21, Sesungguhnya pada Rasul Allah (Muhammad) ada ikutan yang baik bagimu.

    Ringkasan Dalil
    Sifat-sifat Rasul:
    Manusia sempurna (14:11, 25:8)
    Terpelihara dari kesalahan (5:67, 80:1, 66:1)
    Benar (39:33, 53:3-4)
    Cerdas (Hadits, 48:27)
    Amanah (4:58, 69:44-46)
    Menyampaikan (5:67, 81:24, 80:1-2)
    Komitmen yang sempurna (17: 73, 68:6)
    Akhlak yang agung (68:4) iaitu akhlak Qur'an - Hadits
    Sebagai suri teladan (33:21).

Minggu, 25 Mei 2014

8 MANFAAT KENTANG UNTUK KESEHATAN TUBUH

Sahabat Ana semua pasti sudah tidak asing lagi dengan buah kentang ya, selain untuk obat diet ternyata kentang banyak manfaatnya. Berikut ada beberapa Manfaatnya bagi kesehatan tubuh.

Kentang telah menjadi salah satu bahan makanan utama yang cukup populer dewasa ini. Banyak orang yang memanfaatkan kentang sebagai makanan alternatif untuk membantu program dietnya. Hal ini dikarenakan kentang kaya akan karbohidrat seperti halnya nasi atau gandum, namun dengan jumlah kalori yang lebih sedikit. Selain itu, kentang mengandung vitamin dan mineral yang tinggi sehingga bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Masih banyak lagi manfaat kentang lainnya bagi kesehatan tubuh seperti yang akan diulas berikut ini.

** 8 manfaat kentang bagi kesehatan tubuh **

1. Tinggi serat
Kentang mengandung serat yang cukup tinggi, sejajar dengan roti gandum, sereal, dan pasta. Dengan kandungan serat yang tinggi tersebut, kentang bermanfaat untuk kesehatan sistem pencernaan. Kentang juga sering dilibatkan banyak orang untuk membantu program diet mereka.

2. Melawan penyakit
Kentang diketahui dapat membantu mengurangi risiko kanker seperti kanker prostat dan kanker rahim. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kentang baik untuk melawan penyakit jantung. Kentang mengandung vitamin B6 yang dapat membantu anda untuk melawan gangguan saraf dan pembentukan kristal atau tumor.

3. Baik untuk kesehatan kulit
Kentang mengandung vitamin C yang sangat baik bagi tubuh anda terutama kulit wajah. Membalurkan jus kentang di area wajah dapat membuat kulit wajah anda cantik dan bersinar. Seperti halnya timun, potongan kentang yang diletakkan di bagian mata selama 30 menit, diketahui dapat mengurangi pembengkakan dan lingkaran hitam di bawah mata.

4. Membantu mengurangi kadar kolesterol
Mungkin anda sering mendengar banyak mitos tentang bagaimana kentang dapat menggemukkan badan. Namun dalam kenyataannya, kentang tidak mengandung kalori yang banyak seperti halnya nasi. Bahkan kentang memberikan efek kenyang yang lebih lama sehingga anda tidak mudah lapar. Selain itu, kentang dapat membantu anda untuk mengurangi kadar kolesterol.

5. Baik untuk otak
Kentang kaya akan zat besi dan tembaga yang sangat bermanfaat untuk perkembangan otak.

6. Membantu mengurangi peradangan
Jika anda sedang mengalami peradangan baik eksternal maupun internal, kentang bisa membantu anda untuk mengatasi hal tersebut. Kentang merupakan makanan yang mudah dicerna dan mengurangi peradangan pada usus dan sistem pencernaan. Kentang juga dapat membantu mengatasi peradangan atau luka yang ada di mulut. Untuk peradangan eksternal, jus kentang sangat bermanfaat untuk mengobati memar, luka bakar, keseleo, dan bisul. Selain itu, kentang diketahui dapat membantu melawan efek narkotika dan masalah kulit.

7. Baik bagi penderita batu ginjal
Kentang memang mengandung zat besi dan kalsium yang juga membantu pembentukan batu ginjal. Namun, kentang sangat kaya akan magnesium yang dapat menolak akumulasi atau deposisi kalsium dalam ginjal dan jaringan lain sehingga kentang terbukti bermanfaat dalam mengobati batu ginjal. Para dokter juga menyarankan penderita batu ginjal untuk melibatkan kentang di setiap makanannya.

8. Meredakan stres
Mengandung vitamin B6, kentang sangat bermanfaat untuk menghilangkan stres yang berasal dari pikiran. Kentang membuat hormon adrenalin yang dapat merespon stres, hingga pada akhirnya membuat tubuh menjadi rileks dan memberikan perasaan yang menenangkan.

Itulah ragam manfaat kentang bagi kesehatan tubuh. Semoga artikel ini bermanfaat utk Sahabat Fillah

Sabtu, 24 Mei 2014


Kecambah biasanya digunakan sebagai tambahan dalam masakan dan seringkali dihindari oleh banyak orang. Padahal kecambah merupakan salah satu makanan super yang kaya nutrisi, mineral, dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Kecambah diketahui membantu membersihkan darah dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, kecambah juga mengandung vitamin E, potasium, zat besi, antioksidan, niacin, riboflavin, tembaga. dan magnesium. Semua kandungan tersebut diperlukan tubuh agar tetap sehat dan kuat.
Berikut adalah beberapa manfaat yang tersembunyi dalam kecambah dan mengapa Anda harus mengonsumsi lebih banyak kecambah, seperti dilansir oleh Health Me Up (24/05).
1. Pencernaan
Kecambah mengandung banyak enzim yang membantu proses pencernaan serta meningkatkan penyerapan nutrisi pada saluran pencernaan. Kecambah juga dipenuhi oleh serat yang membantu mencegah konstipasi, diare, dan bahkan menangkal kanker.

2. Meningkatkan metabolisme
Kecambah mengandung enzim khusus yang tak dimiliki oleh makanan lain. Kecambah juga mengandung banyak protein yang penting untuk memperbaiki organ tubuh, regenerasi kulit, pertumbuhan tulang, dan pengembangan otot.

3. Mencegah anemia
Jika Anda memiliki penyakit anemia atau kekurangan zat besi, mengonsumsi kecambah sangat baik dilakukan. Kecambah membantu produksi sel darah merah dan meningkatkan sirkulasi darah. Atasi anemia dengan mengonsumsi lebih banyak kecambah.

4. Menurunkan berat badan
Kecambah tak hanya dipenuhi vitamin dan nutrisi, tetapi juga serat yang akan membantu Anda merasa kenyang lebih lama. Selain itu kecambah juga melepaskan hormon ghrelin yang mencegah Anda makan berlebihan. Dengan begitu, mengonsumsi kecambah juga bisa membantu Anda menurunkan berat badan.

5. Kesehatan jantung
Kecambah yang merupakan sumber asam lemak omega-3 akan membantu menurunkan tingkat kolesterol jahat pada pembuluh darah dan arteri. Kecambah juga kaya akan potasium yang bisa menurunkan tekanan darah, meningkatkan sirkulasi darah dan mencegah serangan jantung serta stroke.

Itulah lima manfaat kesehatan yang tersembunyi dalam kecambah dan mengapa Anda harus lebih banyak mengonsumsi kecambah setiap hari. Tambahkan kecambah pada diet Anda dan nikmati khasiatnya seperti di atas.

Minggu, 20 April 2014

Mengatasi Rasa Bosan atau Jenuh – Mungkin suatu ketika pernah mengalami yang namanya jenuh atau bosan, pada saat itu Anda bahkan seperti orang yang bingung mau mengerjakan apa? atau Anda kelihatan sibuk, tapi tidak ada satu pekerjaan yang selesai.

Jenuh Karena Kegiatan Kuliah
atau
Jenuh Karena Rutinitas Anda Di Pekerjaan
atau
Jenuh Karena Rutinitas Anda Di Rumah
Atau
Bahkan Jenuh Dengan Semua Hal Yang Anda Temukan

Saya sendiri pernah mengalami apa yang anda rasakan mulai dari jenuh kuliah bahkan saya sempat jenuh dengan kehidupan saya sendiri. Timbulnya kejenuhan disebabkan karena :

1. Rutinitas : kejenuhan itu timbul karna kita melakukan hal atau rutinitas yang sama ( tidak Berubah ) dan selalu terulang – ulang. Contoh : anda mempunyai jadwal kuliah dari jam 8.00 hingga jam 5.00 sore , dan jika hal itu menjadi rutinitas anda sehari-hari maka anda akan mengalami kejenuhan, meski matakuliah anda di hari lainnya berbeda-beda.

2. Beban fikiran : Beban fikiran yang selalu anda bawa setelah menyelesaikan rutinitas. Contoh : seorang mahasiswi/a seusai kuliah mereka dibebankan dengan tugas yang harus mereka kerjakan. Atau pekerja ( karyawan/buruh ) selesai mereka berkerja mereka dibebani dengan fikiran pekerjaan dan keluarga seperti bagai mana keadaan anaknya saat ini, mau masak apa nanti dirumah, dll.

3. lingkungan : lingkungan dimana tempat anda tinggal dapat mempengaruhi tingkat kejenuhan anda contoh : Lingkungan yang tidak bersahabat ( anda tidak mempunyai teman atau pun tidak pernah bersosialisasi dengan masyarakat ). Lingkungan rumah anda yang slalu berantakan, orang tua tidak pernah akur dll.

4. Kondisi fisik ( kesehatan anda) : Kondisi fisik pun dapat berperan meningkatan tingkat kejenuhan anda. Karena kondisi fisik dapat membuat emosi kita tidak stabil. Mungkin jika anda sakit gigi/sakit kepala anda akan lebih sering memarahi orang terdekat anda atau orang yang menurut anda telah mengganggu anda. Contoh lain : jika kondisi fisik anda tidak stabil seperti lemas-lemas ataupun kurang tidur, hal tersebut akan menimbulkan kejenuhan pada diri anda.

Pada kenyataannya masih ada orang yang sering melakukan rutinitas seperti anda, tetapi mereka tidak pernah merasakan kejenuhan. Pasti Anda bertanya-tanya: bagaimana caranya untuk mengatasi kejenuhan diatas bukan?

Sekarang saya akan memberikan tips menghilangkan kejenuhan berdasarkan pengalaman dilapangan (cara Mengatasi Rasa Bosan atau Jenuh):
1. Mulailah memikirkan sesuatu yang bersifat fun (menghibur). Mungkin salah satu teman anda pernah melakukan lelucon atau hiburan pada anda. Atau pun mengingat hal terkonyol yang pernah anda lakukan. Ingat jangan pernah memikirkan masalalu yang menurut anda menyedihkan!!

2. Ciptakan pemandangan yang berbeda di tempat kerja anda. Jika anda seorang pekerja kantoran mungkin anda bisa memasang foto anda dan sahabat2 anda ataupon anak anda. Atau pon bisa dg mengganti lukisan yang ada dalam kantor anda. Jika anda seorang mahasiswa anda bisa memasang foto-foto teman anda foto sewaktu anda kecil atau pun foto kekasih anda pada folder yang selalu anda bawa.

3. Kenali lingkungan anda. Jangan terlalu menjadi pendiam atau pun kurang bergaul. Dan jangan pernah memilih teman. Siapa saja yang anda kenal akan menjadi warna dalam hidup anda. Kenali dosen teman sekelas, teman kerja, ibu kantin dll.

4. Mulailah membuat lingkungan anda menjadi menarik. Anda bisa mencari teman untuk saling berbagi cerita, dan saling berbagi pendapat tentang pekerjaan anda atau pun pengalaman yang menarik.

5. Lakukan gerakan-gerakan kecil yang dapat menimbulkan irama sambil bernyanyi di dalam hati. Contohnya menggetukan jari-jari anda diatas meja, menggerakan telapak kaki anda dll, sehingga mengeluarkan irama ketukan yang halus. Memang terdengar konyol akan tetapi gerakan dan irama tersebut dapat membuat anda lebih rileks dan nyaman.

6. Buatlah penampilan anda berbeda dari sebelumnya menjadi lebih baik.
Mengganti pakaian yang berbeda dari minggu-minggu sebelumnya. Merubah gaya rambut anda. Memakai pernak-pernik yang berbeda. Sehingga membuat penampilan anda lebih menarik dan menawan.

7. gunakanlah property yang berada disekitar anda untuk dijadikan mainan bagi anda. Mungkin disekitar anda terdapat alat tulis yang dapat anda putar-putar dengan jari anda. Atau sebuah kertas yang bisa anda lipat menjadi sebuah pesawat kertas. Menggambar dengan menggunakan alat tulis yang ada di sekitar anda.

8. Sesekali manfaat kan waktu istirahat ataupun waktu luang anda untuk melakukan kegiatan yang bersifatnya refreshing. Seperti bermain biliard jalan-jalan dll

9. Hindari lingkungan yang tidak bersahabat. Ataupun lingkungan yang selalu membuat anda tidak nyaman.

10. Berfikir positif terhadap apapun yang terjadi seperti dimarahi dosen, dimarahi atasan, dll itu adalah wujud kepedulian mereka terhadap anda

11. Jaga stamina tubuh anda sebelum melakukan rutinitas. Anda bisa mengkunsumsi suplemen penambah stamina, makan-makanan yang begizi, dll.

Ingat!! Kejenuhan Dapat Mempengaruhi Semangat Anda Dalam Bekerja, Belajar Dan Berkarya. Jika Anda Membiarkan Kejenuhan Datang Pada Diri Anda Berarti Anda Telah Mengisi Hari Anda Dengan Penuh Kekosongan. Semoga tips untuk mengatasi rasa bosan atau jenuh dapat bermnafaat. Semua tips diatas tidak akan terlaksana jika tidak ada NIAT dalam diri kita untuk menghilangkan kejenuhan tersebut. 
Semoga Bermanfaat & Selamat mencoba kawan ^^

Minggu, 30 Maret 2014


Assalamu'alaikum
Pastinya Temen Temen tau dunk Buah yg 1 ini "buah Naga" Selain rasanya yg lezat, kulit buah naga jg banyak manfaatnya lho 
Yookk sejenak kita bahas, apa aja sich manfaat kulit buah naga

..:: Manfaat Khasiat Kulit Buah Naga Untuk Kesehatan ::..

Manfaat kulit buah naga ternyata sudah banyak diketahui oleh masyarakat dan hal tersebut juga sudah diuji oleh beberapa ahli di berbagai belahan dunia. Dan ternyata memang benar jika buah naga yang sering digunakan oleh persembahan oleh para orang Tionghoa ini tak hanya lezat tetapi kulitnya juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan anda.

Sehingga, bagi anda yang biasanya membuang langsung kulit buah naga, mulai sekarang anda bisa mengumpulkannya untuk dijadikan obat mujarab bagi penyakit yang anda derita.

Khasiat Kulit Buah Naga Untuk Kesehatan

Sebelumnya, anda perlu tahu khasiat kulit buah naga untuk kesehatan tersebut. Kulit buah naga yang bersisik tersebut dipercaya mengandung zat pentacyclic, triyepene, dan taraxast yang dapat membuat lentur pembuluh darah anda, sehingga darah akan mengalir dengan lancar ke seluruh tubuh.

1. Jika pembuluh darah anda lentur, maka pembuluh darah tak mudah pecah meskipun mendapatkan tekanan yang kuat dari jantung.
2. buah naga juga berkhasiat untuk membasmi sel-sel kanker atau tumor ganas yang bersarang pada tubuh anda. Sehingga, anda bisa melakukan pencegahan terhadap penyakit kanker dengan menggunakan kulit buah naga.

Manfaat Kulit Buah Naga

Selanjutnya, kulit buah naga dapat pula dimanfaatkan sebagai alat pendeteksi makanan yang mengandung boraks dan formalin, sehingga konsumsi makanan anda akan tetap terjaga zat yang terkandung dalam kulit buah naga tersebut.

Manfaat kulit buah naga tak hanya itu, kulit tersebut juga dapat mencegah diabetes dan penyakit jantung. Ternyata, kulit buah naga yang biasanya hanya dianggap sebagai limbah, mengandung banyak zat yang bisa membasmi zat-zat asing yang membahayakan tubuh anda kawan.

Nah cara menggunakannya, anda bisa memotong-motong kulit buah naga menjadi bagian-bagian yang kecil dan keringkan dibawah terik sinar matahari. Setelah itu, kulit buah naga yang sudah dikeringkan tersebut, anda seduh sebagai minuman yang sering disebut dengan the kulit buah naga.
Semoga bermanfaat 

Selamat Mlm Rabu n Met Bobox Kawan 

Minggu, 23 Februari 2014


Ini Caranya Agar Bayi Punya IQ Tinggi Sejak dalam Kandungan


Setiap orang tua tentu menginginkan putra putrinya lahir dengan sehat dan tumbuh menjadi anak yang cerdas. Bila ingin memiliki anak ber-IQ tinggi, orang tua sebaiknya mempersiapkan sejak bayi masih dalam kandungan.

Para ahli kesehatan telah mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat meningkatkan IQ bayi saat ia dalam rahim ibu. Makan makanan sehat dan merangsang anak yang belum lahir saat masih dalam kandungan, dapat menciptakan sambungan di otak untuk meningkatkan kecerdasan dan konsentrasi, yang membantunya belajar di kemudian hari.

Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan IQ anak sejak ia masih dalam kandungan

1. Sering mengajak janin bicara

Janin yang sedang berkembang di rahim sudah dapat mendengar suara yang terjadi di luar rahim setelah kehamilan 23 minggu. Bayi dalam kandungan memiliki kemampuan yang terbatas untuk mendengar, tetapi dapat membedakan suara ibunya.

Pakar kesehatan di NYU Brain Research Laboratories setuju bahwa mendengarkan musik yang menenangkan, melantunkan ayat suci al Qur'an atau membacakan puisi untuk bayi Anda sejak ia masih dalam rahim dapat berguna untuk meningkatkan kemampuan menulis, membaca dan bahasa bayi kelak.

2. Makan makanan yang sehat
Membuat pilihan makan yang tepat tidak hanya akan menguntungkan ibu hamil tetapi juga memiliki dampak positif pada perkembangan bayi. Makanan tinggi lemak omega-3 (nabati) dan turunannya (DHA) meningkatkan perkembangan otak bayi.

Ikan berlemak seperti tuna, salmon, ikan herring, minyak ikan, dan hati yang tinggi omega-3, serta unggas dan kuning telur dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan DHA. Makanan tinggi asam folat, yang meliputi buah jeruk, brokoli, hati, sayuran berdaun hijau dan kacang-kacangan menghilangkan risiko cacat saraf otak dan tulang belakang pada bayi.

3. Merangsang bayi

Studi Journal of the American Academy of Child & Adolescent Psychology menyarankan bahwa cahaya redup bisa merangsang bayi saat diletakkan dekat dengan perut ibu. Jangan memberi bayi cahaya terang langsung di perut karena dapat membahayakan mata bayi.

Anda akan merasakan responsnya ketika merasakan ada gerakan menendang atau bergerak dari dalam perut. Menyentuh perut dengan lembut juga merupakan cara lain untuk merangsang si buah hati.

4. Hindari stres

Hindari stres karena dapat berdampak negatif pada perkembangan bayi. Jika Anda stres dan cemas, ada kemungkinan akan membuat bayi cemas juga karena Anda berbagi hormon dengannya. Untuk menghindari stres, praktikkan latihan relaksasi atau yoga prenatal.

5. Hentikan kebiasaan tak sehat

Berhentilah merokok, minum alkohol atau mengonsumsi obat-obatan karena dapat menghambat perkembangan otak bayi, menurut sebuah studi yang dilakukan di Moffitt Cancer Center.

Sabtu, 25 Januari 2014


Makanan Untuk Kecerdasan Sang Buah Hati


Usia balita adalah masa pertumbuhan pesat, termasuk otak, organ penting sebagai pusat kontrol, berpikir, emosi dan tingkah laku. Keberhasilan proses pertumbuhan otak dipengaruhi oleh asupan gizi yang seimbang semasa bayi dalam kandungan, masa bayi dan balita. Karenanya, penerapan pola makan yang baik sudah harus dimulai sejak dini.

Demo

Kecerdasan dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu genetik, lingkungan dan gizi. Kekurangan zat gizi tertentu bisa menyebabkan perkembangan otak terhambat dan bisa menyebabkan menurunya kecerdasan anak. Faktor gizi menjadi penting karena sifatnya irreversible, jadi jika kekurangan pada masa tertentu tidak dapat pulih. Kareananya sebagai orang tua, memilih makanan terbaik dengan kandungan nutrisi seimbang dan porsi yang tepat harus dikuasai.

Tumbuh Kembang Balita


Pertumbuhan otak atau masa cepat tumbuh otak terjadi ketika bayi masih dalam kandungan hingga hingga bayi berusia 18 bulan. Karenanya ibu hamil juga harus memperhatikan asupan nutrisi yang dimakan.

Perkembangan otak berlanjut di masa balita, merupakan suatu periode penting bagi proses tumbuh kembang. Pada masa pertumbuhan dan perkembangan di usia balita menjadi penentu keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan anak di periode selanjutnya.

Pertumbuhan dan perkembangan balita yang optimal sangat dipengaruhi oleh asupan zat gizi makanan yang dikonsumsi. Begitu juga dengan pertumbuhan dan perkembangan otak yang berhubungan erat dengan tingkat kecerdasan anak.

Masa Pertumbuhan Emas Otak Anak


Otak janin mengalami periode pertumbuhan cepat (brain growth spurt) pertama kali pada saat kehamilan trimester ketiga. Pada trimester ketiga ini, sel neuron (sel-sel otak) pada otak besar membelah dan membagi dengan cepat.

Berbagai nutrisi berperan penting dalam pembentukan dan perkembangan otak janin yang telah dimulai pada awal kehamilan. Kebutuhan zat gizi yang penting ditingkatkan selama kehamilan adalah karbohidrat (energi), protein, kalsium (Ca), fosfor (P), zat besi (Fe), magnesium (Mg), Seng (Zn), Iodium (I), Vitamin A, Vitamin B1, Vitamin B3, Vitamin B6, Vitamin B9 (Asam folat), Vitamin C, dan Vitamin D.

Pada trimester ketiga usia kehamilan, sangat penting mengonsumsi bahan makanan yang mengandung zat gizi, seperti vitamin B6, seng, kalsium, zat besi, protein dan B9 (asam folat).

Masa pertumbuhan emas otak (brain growth spurt) tahapan kedua terjadi saat bayi baru lahir sampai usia 30 bulan. Usia bayi 0-6 bulan sangat disarankan untuk diberikan ASI eksklusif. ASI mengandung nutrisi yang cukup hingga bayi berusia 6 bulan. Menginjak usia 6 -30 bulan bayi mulai diberi makanan sesuai kebutuhan tubuhnya.

Kebutuhan Nutrisi Otak


Pada awal kehamilan atau 17 hari setelah hamil, otak mulai terbentuk. Asupan zat gizi adalah faktor utama yang berperan meningkatkan kecerdasan otak secara optimal. Otak dibentuk oleh lemak, sedangkan sel saraf dibentuk oleh protein. Beberapa nutrisi sangat berperan penting dalam menentukan tingkat kecerdasan anak.

Protein. Protein berfungsi untuk pertumbuhan sel dan fungsi otak serta perlindungan terhadap infeksi. Sedangkan asam amino berperan sebagai neurotransmitter atau bahan zat pengantar ransang saraf, dan mempengaruhi perilaku, seperti emosi, kontrol diri dan konsentrasi.
Asam amino esensial adalah jenis asam amino yang dibutuhkan tubuh namun tubuh justru tidak dapat memproduksi sendiri dan diperoleh dari asupan makanan, contohnya antara lain adalah cystine dan lysine.

Lemak. Secara kimia, otak yang banyak mengandung lapisan membrane lemak. Agar otak dapat berfungsi dengan baik diperlukan asam lemak omega 3 dan omega 6. Penelitian dari Bagian Gizi Masarakat Universita Indonesia juga memberikan kesimpulan bahwa asam lemak omega 3 dan omega 6 yang terapat di dalam ASI, minyak ikan, dan ikan mempunyai perannan penting dalam meningkatkan kecerdasan anak.

Omega 3. Asam alfa linoleat termasuk dalam kelompok asam lemak tidak jenuh ganda rantai panjang (Long Chain Polyunsaturated Fatty Acid = LCPUFA) . LCPUFA merupakan pembuat utama sistem saraf. Kekurangan (defisiensi) Omega 3 akan menyebabkan adanya gangguan pada sistem penglihatan, daya ingat, gangguan perilaku dan kekebalan tubuh. Omega 3 terdapat pada brokoli, bayam, daun selada, unggas, dan beberapa jenis ikan, seperti tuna, salmon, sardin, mackerel, dan herring.

Omega 6. Merupakan LCPUFA. Omega 6 diubah menjadi asam arakhidonat (AA). AA berfungsi sebagai pengantar rangsang antarsel saraf dan membantu perkembangan otak. Omega 6 dapat ditemui pada minyak kedelai.

Karbohidrat. Karbohidrat merupakan sumber zat tenaga atau energi. Energi sangat dibutuhkan otak sebagai sumber energi sel-sel otak dan pembentukan kabel saraf otak untuk proses berpikir. Karbohidrat juga berperan untuk menangkap dan menyimpan data dalam memori otak. Sumber karbohidrat mudah ditemui di bahan makanan pokok, seperti nasi, roti, gandum, dan biskuit.

Vitamin. Vitamin berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak bayi dan balita serta pembentukan dan pengembangan fungsi sel-sel otak, seperti peran Vitamin A dalam membantu pembentukan dan pertumbuhan sel saraf. Vitamin A banyak terdapat pada wortel, hati sapi, hati ayam, jeruk, dan bayam.

Begitu juga dengan Vitamin B6 yang berperan dalam membantu proses metabolisme asam amino (protein) yang merupakan salah satu komponen pembentuk otak. Proses pembentukan neurotransmitter juga dibantu oleh vitamin ini.

Vitamin B9 atau yang lebih dikenal dengan asam folat juga sangat berperan mencegah kelainan seperti otak tidak berkembang (anensefali). Beberapa bahan makanan yang mengandung asam folat adalah hati sapi, bayam, brokoli, pisang, susu, gandum, kuning telur ayam, jus jeruk dan kacang almond. Vitamin lainnya yaitu vitamin c juga berperan sebagai pembentuk neurotransmitter.

Mineral. Mineral adalah unsur pelengkap yang membantu pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita. Jenis-jenis mineral yang dibutuhkan untuk perkembangan otak adalah sodium, potasium, kalsium, besi, seng, yodium dan klorida. Sebut saja sodium, potasium dan kalsium berperan dalam proses neurotransmitter antara satu sel dengan sel saraf lain, termasuk sel otak.


Mineral lain, yaitu zat besi (Fe) berfungsi untuk pembentukan myelin (selaput lemak pelindung akson). Zat besi juga berguna untuk kecepatan penghantar saraf, pemrosesan informasi dan kecerdasan.

Senin, 23 Desember 2013

DAHSYATNYA ISTIGHFAR 100 KALI SEHARI

Bismillahirohmanirohim,.
Saya punya kenalan seorang ustad yang sukses
menjadi penolong banyak permasalahan
orang. Mulai pingin jodoh, seret rejeki,
hingga ingin punya anak. Ternyata saran dia
sangat sederhana pada orang-orang tersebut, yaitu membaca ISTIGHFAR minimal 100x
sehari….! Tahukah anda? Istighfar sama juga dengan
sedekah. Pahala dan efek yang ditimbulkan
dari amalan ini berhubungan erat dengan
janji Allah. Allah telah menjanjikan hadiah
bagi siapa saja yang membaca ISTIGHFAR.
Janji Allah… adalah janji yang PASTI DITEPATI. Janji Allah pada orang yang senantiasa
membaca ISTIGHFAR yang berhubungan
dengan rejeki, anak, dan kebahagiaan dunia. Allah SWT berfirman : ”Maka aku katakan kepada
mereka:”Mohonlah ampun (istighfar) kepada
Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha
Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan
hujan kepadamu dengan lebat, dan
memperbanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan
mengadakan (pula didalamnya) untukmu
sungai-sungai.” (QS.Nuh: 10-12). Tahukah anda? Istighfar membuat Allah
senang lho, sungguh rugi jika kita tidak
mengucapkannya secara rutin setiap hari.
Berikut ini sabda Rasulullah saw tentang hal
itu. Rasulullah saw bersabda : “Sungguh, Allah lebih gembira dengan taubat
hamba-Nya daripada kegembiraan salah
seorang dari kalian yang menemukan
ontanya yang hilang di padang
pasir.” (HR.Bukhari dan Muslim). Sabda Nabi Muhammad buat orang yang
senantiasa membaca ISTIGHFAR : Rasulullah saw bersabda : ”Barangsiapa yang senantiasa beristighfar,
maka Allah akan memberikan kegembiraan
dari setiap kesedihannya, dan kelapangan
bagi setiap kesempitannya dan memberinya
rizki dari arah yang tiada disangka-
sangka,”(HR.Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad). Dengan membaca beberapa uraian di
Alqur’an dan hadist ini, saya sangat yakin
dengan kebenaran cerita ustad kenalan saya
itu. Bahwa istighfar adalah solusi 1001
masalah kehidupan bagi siapa saja. Tapi ada satu hal yang harus diingat,
istighfar yang diucapkan bukanlah sekedar
ucapan belaka. Harus didasari dari hati,
merupakan ungkapan taubat dan permintaan
maaf atas segala dosa-dosa kita kepada Allah
SWT. Dan yang terpenting JANGAN MENGULANG DOSA YANG TELAH LALU
….. Semoga artikel ini membawa manfaat dan
kebaikan buat kita semua .. SELAMAT
MENGHADIRKAN SENYUM ILAHI
DALAM HIDUP KITA lewat istighfar. Mari
sama-sama mengucapkan istighfar minimal
100x sehari, semoga kita menjadi makhluk yang dicintai Allah.

Jumat, 06 Desember 2013

TENTANG MIMPI

Tak tau entah harus tetap tegar atau malah justru down dengan keadaan ini. Rasanya ingin kukatakan Tuhan sungguh aku Lelah sungguh sangat lelah dalam perjalanan ini, haruskah ak berhenti disini atau ak harus terus berjalan  dan berjalan menerobos dalam gelap malam menyibak pepohonan nan berduri yg menghalangi setiap langkah kakiku hingga ak bisa menjadi Juaranya menancapkan bendera kemenangan diatas bukit nan menjulang tinggi itu. Tuhan kakiku mulai tergores gores oleh ilalang nan tajam langkahku mulai berat mendaki puncak bukit itu haruskah ak berhenti sementara ak sudah menghabiskan seperempat hidupku untuk menempuh perjalanan ini, dibelakang orang sudah berbondong bondong dan berusaha mendahului perjalananku haruskah ak pasrah dg merelakan org lain jadi pemenangnya. Oh ak tak mengerti sungguh tak mengerti yang ku rasa hanya Lelah Lelah tak ku fikirkan lagi betapa ak harus meraih mimpiku menjadi pemenangnya. Tuhan faktor usia tlah  merenggut sedikit demi sedikit kekuatanku, ak butuh asupan Gizi, protein dan vitamin yg cukup untuk melanjutkan perjalananku, Tuhan bantu ak beri ak kekuatan tuk dapat melanjutkan langkahku dalam perjalanan ini. Yah Yah ak tak boleh menyerah ak harus tetap berjalan mencapai puncak tertinggi, mengibarkan bendera kemenangan demi Bapak dan Ibu ak harus bisa dan pasti bisa

MANAGEMENT HIDUP

Aaakkh Jam dinding menunjukan pukul 00.45 tapi mataku masih enggan tuk terpejam, sejuta fikir ku bergelayut menerawang mencari jawaban dari sejuta tanya
What? Why? Where? Masih dg pertanyaan yang sama, Semilir angin malam mulai menerobos persendian membuat ngilu tulang tulangku, suara jangkrik dan rengekan kodok pasca hujan memecah kesunyian malam sesekali ak terhentak oleh gigitan nyamuk yg mampu membuyarkan lamunanku. Masih dalam diam ak coba bolak balik kan memoriku, ku renungkan kembali sepanjang perjalanan hidupku. Yah ak sadar akan kesalahanku, ak kotak katik strategi langkahku mulai ak coba merubah sedikit demi sedikit manajement hidupku. Ku mulai dari Nol dan meninggalkan berlahan lahan kebiasaan buruk ku tanpa makna, ku ganti dengan segudang aktifitas dan perjalanan baru yg penuh manfaat sampai sampai tak kurasakan lelah dan penatnya kaki melangkah ak terus menikmati strategi baruku hingga tanpa ku sadari strategiku menumbuhkan Inspirasi bagi beberapa orang terdekatku untuk mengikuti langkahku bahkan beberapa org yg lebih dahulu hidup mmpercayakan ak utk bekerja diperusahaannya oh itu suatu anugrah terindah dari Allah utk ku ketika org lain msh susah mencari pekerjaan. Hhhmmm... kembali ak berfikir tentang kepolosan dan kejujuranku yg masih saja melekat erat, mulai ak bertanya pada malam haruskah ak cut semua sikap itu dan memulai dg manajemen sikap yg baru??? Salahkah jika ak bangga dan tetap mempertahankan kepolosanku? Benarkah itu suatu kesalahan?

Senin, 28 Oktober 2013


HAYATUN THAYYIBAH
"Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahal [16]: 97)
Hayatun Thayyibah atau kehidupan yang baik adalah dambaan seluruh manusia, tanpa seorang pun yang mengingkarinya. Maka, melalui ayat di atas Allah SWT ingin menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya tentang cara menggapai kehidupan yang baik, yaitu dengan melakukan amal saleh atau kebaikan berdasarkan iman kepada Allah SWT dan rasul-Nya.
Melalui ayat ini, Allah SWT juga ingin menyampaikan kepada kita bahwa perbuatan baik tidak hanya dibalas di akhirat; di dunia akan dibalas dengan pemberian penghidupan yang baik, di akhirat akan dibalas dengan kebaikan yang lebih baik dari kebaikan yang telah dikerjakannya yaitu surga. Dan, balasan tersebut tidak membedakan antara laki-laki dan perempuan.
Apa itu Hayatun Thayyibah?
Lalu apa itu hayatun thayyibah (kehidupan yang baik)? Al-Qurthubi dalam Tafsir-nya, Al-Jami’ Li Ahkam Al-Qur’an dan Asy-Syaukni dalam Fathul Qadir-nya, menyebutkan beberapa makna hayatun thayyibah, antara lain; Pertama, rezeki yang halal, sebagaimana pendapat Ibnu Abbas, Said bin Jubair, ‘Atha dan Adh-Dhahhak dan jumhur ulama lainnya.
Kedua, qana’ah (kepuasan hati) sebagimana pendapat Al-Hasan al-Bashri, Zaid bin Wahab, dan Wahab bin Munabbih, termasuk pendapat Ali Bin Abu Thalib dan Ibnu Abbas ra.
Ketiga, petunjuk untuk melakukan ketaatan, guna menggapai ridha Allah SWT, ini menurut Adh-Dhahhak. Adh-Dhahhak Juga berkata, “Siapa yang melakukan amal saleh dalam keadaan beriman, baik ketika sedang susah maupun ketika mudah, niscaya kehidupannya baik, dan siapa yang berpaling dari mengingat Allah, tidak beriman, dan tidak melakukan amal saleh, maka hidupnya sempit, tanpa ada kebaikan di dalamnya.”
Keempat, as-sa’adah (kebahagiaan, kedamaian dalam hidup), masih menurut Ibnu Abbas
Kelima, Abu Bakr al Warraq berkata, hayatun thayyibah ialah manisnya ketaatan. Pendapat lainnya mengatakan bahwa yang dimaksud hayatun thayyibah ialah kehidupan di dalam surga, karena tak ada kebahagiaan tanpa memasuki surga.  Dan, masih banyak lagi makna lainnya.
Itulah beberapa makna hayatun thayyibah sebagaimana yang terdapat dalam kitab-kitab tafsir terkemuka. Kendati terdapat banyak pendapat, namun semua makna yang telah disebutkan mencakup makna dan hakikat kehidupan yang baik. Artinya, siapa yang diberikan hal-hal di atas, laki-laki maupun perempuan, maka dia pun akan merasakan kehidupan yang baik.
Iman dan Amal Saleh
Iman dan amal saleh adalah dua hal yang tak dapat dipisahkan dalam hidup ini. Iman tanpa melakukan amal saleh adalah pengakuan yang sia-sia, dan amal saleh tanpa disertai iman hanyalah kerugian.
Allah SWT berfirman, ”Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-’Ashr [103]: 1-3)
Dari Anas bin Malik ra., Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala tidak akan menzhalimi perbuatan baik seorang mukmin walau hanya satu kebaikan. Dia akan diberi kebaikan di dunia—atas kebaikan yang diperbuatnya, dan akan diberi pula pahala di akhirat kelak. Adapun orang kafir, dia akan diberi balasan di dunia atas perbuatan baiknya, namun di akhirat kelak dia tidak akan mendapatkan apa-apa atas kebaikannya itu.”(HR. Muslim)
Dengan demikian, iman adalah  syarat sah dan diterimanya suatu amal perbuatan. Kebaikan apapun yang kita perbuat tanpa didasarkan pada iman tidak dapat disebut sebagai amal saleh. As-Sa’di mengatakan, “Iman adalah keyakinan mendalam yang mendorong seseorang untuk terus melakukan kebaikan, baik yang wajib maupun yang disunnahkan.” Dan, orang inilah yang akan mendapat penghidupan yang baik di dunia dan balasan terbaik di akhirat kelak. Wallahu A’lam Bishshawab.  (M. Yusuf Shandy)
Allah Swt banyak menyebutkan tentang tutur kata (kalimat) dalam al-Qur’an, dan membuat perumpamaan tentangnya. Allah Swt berfirman dalam Kitab-Nya yang mulia: “Tidakkah kamu kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit. Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun. Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.”(Ibrâhîm [14]: 24-27)
Allah Swt melalui ayat ini hendak menjawab permohonan hamba-hamba-Nya yang beriman dalam setiap tutur kata yang indah dan perbuatan baik. Hal itu dikarenakan Allah Swt Maha Baik dan hanya menerima amal baik. Tutur kata yang indah adalah tutur kata yang menghapuskan semua keburukan, mengingatkan setiap kebajikan, tidak mencari-cari aib dan tidak mengetahui kecuali hanya kebaikan-kebaikan.
Manusia menderita dalam kehidupan ini disebabkan ia selalu mengumpulkan aib dan menumpuk permasalahan. Ia tidak mau melihat sisi-sisi yang baik. Allah Swt ingin menebarkan tutur kata yang baik di antara orang-orang beriman. Allah Swt tidak menginginkan orang-orang beriman menyinggung harga diri orang lain ataupun menyebut kejahatan-kejahatannya dalam pembicaraan mereka. Karena Allah Swt –seperti yang sudah kita ungkapkan- adalah penguasa alam semesta, maka anugerah Allah berlaku sama kepada setiap manusia, tanpa melihat tingkatan iman mereka. Allah Swt telah mengharamkan ghibah dan adu domba. Allah menggambarkan keduanya di dalam al-Qur’an melalui satu ilustrasi menakutkan dengan mengatakan: “Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati. Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.” (Al-Hujurât: 12)
Sungguh menakutkan gambaran yang diberikan sehingga orang pun merasa jijik. Tidak bisa dibayangkan bagaimana seseorang mendatangi orang mati, duduk di hadapan manusia, lalu memakan dagingnya. Sebuah ilustrasi mengerikan dan menjijikkan mengenai perkataan yang buruk. Oleh sebab itu, Imam Ja`far as-Shadiq ra. suatu ketika mengetahui bahwa ada seseorang yang menebarkan gosip tentang dirinya. Ia lalu meminta pembantunya untuk membawakan kurma terbaik miliknya. Kemudian, ia pilih kurma-kurma yang paling baik itu dan mengirimkannya dalam satu mangkok kepada orang yang telah berlaku ghibah tersebut. Bersama paket kurma itu, Ja`far as-Shadiq menuliskan surat di atas secarik kertas yang berbunyi: “Saya mengetahui bahwa anda telah menyebarkan berita tidak benar tentang diri saya di belakang saya kemarin. Karena anda telah memberikan kepada saya sesuatu yang terbaik milik anda, yaitu kebaikan-kebaikan anda, maka tak ada cara lain untuk membalasnya kecuali saya kirimkan hadiah ini. Saya berikan milik saya yang terbaik, yaitu kurma-kurma ini.”
Apa yang bisa dipahami dari pengumpamaan tutur kata yang baik dan tutur kata yang buruk dengan pohon?
Pada saat kita mengawali pembicaraan mengenai perumpamaan yang diberikan Allah Swt tentang tutur kata yang baik dan tutur kata yang buruk, kita renungkan sejenak perumpamaan tutur kata dengan sebuah pohon.
Mengapa Allah Swt mengumpamakan tutur kata yang baik dengan pohon yang bagus, dan tutur kata buruk dengan pohon yang jelek? Allah Swt ingin menggugah perhatian kita kepada pelbagai makna dalam penyerupaan tutur kata dengan pohon. Pertama, pohon tumbuh dimulai dengan benih. Kemudian pohon itu tumbuh semakin besar. Begitu juga tutur kata, yang bagus maupun yang buruk. Ia keluar dari mulut seperti benih yang kecil. Kemudian disebarkan dan diterima manusia. Ia pun semakin besar dan besar. Menyebar di satu kampung kemudian berpindah ke kampung lainnya. Begitu seterusnya.\
Seakan-akan Allah Swt ingin menarik perhatian kita di awal perumpamaan kepada bahaya yang bisa timbul dari tutur kata. Allah Swt seolah-olah ingin menyampaikan bahwa janganlah sekali-kali kalian mengira bahwa tutur kata hanya berupa rangkaian huruf-huruf semata yang diucapkan mulut kemudian dilupakan, selesai dan pergi begitu saja. Tetapi ia ibaratkan sebuah pohon yang dimulai dari benih. Kemudian cabang-cabangnya tumbuh menjalar, lalu membesar. Setelah itu buahnya berpindah-pindah dari satu negeri ke negeri lainnya. Contohnya, silakan anda lihat tindak kejahatan yang dilakukan di satu negara yang tidak menerapkan syari`at Allah. Ia akan menjalar ke nagara-negara lain.
Maka tutur kata yang indah dan tradisi yang baik tidak terbatas pengaruhnya hanya kepada orang yang menanamnya. Tetapi ia akan tumbuh berkembang dan berbuah memenuhi dunia. Oleh karenanya, Allah Swt menyerupakan tutur kata dengan sebatang pohon.

Perbedaan antara tutur kata yang baik dengan tutur kata yang buruk
Allah Swt membedakan antara tutur kata yang baik dengan tutur kata yang buruk. Memang benar, bahwa keduanya diperumpamakan dengan sebatang pohon yang menghasilkan buah dan menyebarkan benih. Akan tetapi tutur kata yang baik dijelaskan oleh Allah Swt dalam firman-Nya: “Perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit.”
Artinya, bahwa sesungguhnya tutur kata yang baik dan tradisi perbuatan yang baik akan tetap tertancap di bumi ini. Tak akan tercabut selamanya. Dalam hal ini, Rasulullah Saw Bersabda: “Kebaikan yang ada pada diriku dan ada pada umatku akan ada sampai hari kiamat nanti.”
Maka tradisi yang baik dan tutur kata yang indah kapanpun ditabur di muka bumi, akan tetap ada dan diamalkan manusia. Banyak ataupun sedikit yang mengamalkannya, ia selamanya tak akan ada habisnya. Kebaikan akan senantiasa ada.
Kemudian setelah itu, Allah Swt berfirman: “Dan cabangnya (menjulang) ke langit.” Di sini Allah Swt ingin mengambil perhatian kita bahwa pahala tutur kata yang indah dan tradisi yang baik adalah di sisi Allah Swt. Maka dari itu, Ia Swt berfirman: “Dan cabangnya (menjulang) ke langit.”
Seakan-akan Allah Swt ingin mengatakan jangan kalian tunggu pahala dari dunia. Jika engkau bertutur kata baik, maka nantikanlah pahala dari Allah Swt. Dan carilah pahala dari Allah Swt semata. Jika engkau memperoleh kebaikan di dunia, maka itu baik bagimu. Tetapi jika tidak, maka engkau mengetahui bahwasanya pahala menanti di sisi Allah Swt karena Ia telah berfirman: “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula).”(ar-Rahman: 60).\
Sedangkan jika engkau berbuat kebaikan dengan mengharap ridla dari selain Allah Swt, misalnya, dari orang-orang yang berkuasa, maka Allah Swt akan memasukkan mereka ke dalam kehidupanmu demi mencari pembenaran. Oleh sebab itu, hendaknya masing-masing kita mengawasi segala tutur katanya agar mengetahui makna dan bahayanya. Allah Swt juga seolah-olah mengatakan bahwa tutur kata akan diperhitungkan nanti. Maka, sebaiknya kita tidak melontarkannya sembarangan. Jika anda lemparkan benih di atas bumi sebelum tumbuh pepohonan, artinya anda telah mengambil satu keputusan. Tutur kata manusia diperhitungkan. Oleh sebab itu, Allah Swt berfirman: “Tiada suatu ucapanpun yang diucapkan melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (Qâf: 18)
Artinya, setiap perkataan yang diucapkan manusia akan diperhitungkan. Oleh sebab itu, manusia harus berpikir terlebih dahulu sebelum menuturkan ucapan-ucapan yang buruk, sebab ia akan diperhitungkan. Sebuah pohon berasal dari benih kemudian tumbuh membesar dan memberikan buahnya. Buah ini lalu akan berubah menjadi benih lagi. Benih itu diambil dan ditanam di segenap penjuru tempat. Ia akan menghasilkan pohon dari jenis yang sama. Pohon ini nanti pada saatnya akan menghasilkan buah lagi. Dan buahnya akan menghasilkan benih yang bisa ditanam. Begitu seterusnya tak berhenti.
Dengan memahami ini, kita mengetahui besarnya pahala tutur kata yang baik atau tradisi yang baik. Bagaimana pula dengan balasan tutur kata yang buruk dan tradisi yang buruk. Kita juga mengetahui bahwa keduanya menjalar di muka bumi seperti pohon yang menghasilkan benih. Maka orang yang mentradisikan perbuatan baik dan mengucapkan tutur kata yang baik akan mendapatkan pahala dan pahala orang lain yang mengerjakannya seperti dia sampai hari kiamat. Dan orang yang mentradisikan perbuatan jahat dan bertutur kata yang buruk memperoleh balasan dosa dan dosa orang lain yang melakukannya. Dalilnya adalah firman Allah Swt: “Dan sesungguhnya mereka akan memikul beban  (dosa)  mereka,  dan  beban-beban  (dosa  yang  lain)  di  samping  beban-beban  mereka sendiri.” (Al-`Ankabut: 13) Dan sabda junjungan kita, Rasulullah Saw: “Barang siapa mentradisikan perbuatan baik, maka baginya pahalanya dan pahala orang yang melakukannya. Dan barang siapa mentradisikan perbuatan buruk, maka baginya dosanya dan dosa orang yang melakukannya.”
Dan begitulah, bahwa pilihan Allah Swt untuk memperumpamakan tutur kata dengan pohon adalah satu pilihan yang cermat. Karena Allah Swt seakan-akan hendak mengatakan bahwa kemanusiaan akan berada di bumi dan jarak akan dihapus atau hilang. Segala sesuatu yang terjadi di ujung dunia akan diketahui di setiap penjuru tempat hanya dalam hitungan detik. Sesuatu yang baik akan menyebar dengan cepat, begitu pula sesuatu yang buruk. Keduanya akan selalu berada di tengah-tengah masyarakat dan dianut manusia.
Jika kita melihat dosa-dosa kemanusiaan kini, akan kita dapati bahwa dosa-dosa itu berasal dari tradisi-tradisi buruk yang direka sebagian manusia yang tak mempunyai iman. Tradisi itu membuahkan hasil yang kemudian benihnya menyebar ke seluruh penjuru dunia. Lihatlah misalnya mode yang mempertontonkan tubuh perempuan dan memamerkan apa yang diharamkan Allah Swt. Anda dapati bahwa mode ini dimulai dari negeri yang kotor yang tak memiliki iman di dalamnya. Kemudian buah hasil pohon ini berpindah dari pohon jelek ini ke seluruh dunia. Anda bisa temukan itu di setiap ibu kota dan di setiap negara. Meskipun mode seperti itu tumbuh di satu negara, hal itu tentu akan menyakitkan diri anda. Dan orang yang pertama kali mengejek dan menyakiti anda, adalah orang yang tak pernah anda duga-duga mau berbuat seperti itu.
Jadi, firman Allah Swt: “Dan cabangnya (menjulang) ke langit”, sesungguhnya hanya ingin menggugah kita untuk tidak menunggu balasan pahala dari seseorang. Tapi hanya dari Allah Swt kita nantikan pahalanya. Terkadang kita memperoleh balasan kebaikan dari tutur kata indah yang kita ucapkan. Akan tetapi, pahala yang hakiki dan pahala yang besar adalah di sisi Allah Swt di akhirat kelak.
Kemudian Allah Swt berfirman: “Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya.”(Ibrahim: 25) Di sini nampak keagungan kecermatan al-Qur’an dalam firman-Nya yang menggunakan redaksi “setiap musim”. Redaksi ini benar-benar sesuai dengan tutur kata yang baik yang memberikan buahnya setiap saat. Artinya, tutur kata yang baik itu berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dan ditanam di lahan baru lalu menyebar. Tutur kata itu akan memberikan hasil baru bagi orang yang menaburkan benih pertama. Allah Swt akan memberinya di samping pahalanya sendiri pahala orang-orang yang mengerjakannya. Setiap tutur kata atau perbuatan baik, di setiap tempat ia berpindah memiliki pahala atau buah yang akan diberikan kepada pemiliknya yang telah mentradisikannya pada setiap masa. Meskipun pemiliknya hanya menaburkan benih pertama di tempat baru itu.
Satu hal lagi, jika anda bertutur kata yang baik di mana anda mendapatkannya dari seseorang, maka selama anda mengatakannya ia akan memberi anda dengan kebaikan lainnya. Seolah-olah dalam setiap waktu dan kesempatan tutur kata ini adalah buah. Ketika kita mengetahui bahwa ada seseorang berbicara dengan ucapan-ucapan yang baik dari kita, mudah-mudahan segala faktor kebaikan meninggalkan pengaruhnya dalam diri kita. Sehingga dengan demikian, kita bisa berusaha membalas lagi tutur kata baiknya itu dengan yang lebih baik lagi.
Kemudian Allah Swt berfirman: “dengan seizin Tuhannya”. Artinya bahwa itu semua terjadi dengan kehendak Allah Swt. Ia Swt memberkati perbuatan baik. Semuanya tidak berlangsung dengan kekuasaan manusia tetapi dengan kekuasaan Allah Swt. Kita temukan orang yang bertutur kata baik atau berbuat baik, akan selalu memperoleh kebaikan tanpa ia mengetahui dari mana dan bagaimana datangnya. Dengan kata lain, Allah Swtlah yang membuat kebaikan itu bagi orang yang berusaha berbuat baik. Allah pun memberinya buah perbuatannya itu.
Kemudian Allah Swt melengkapi penjelasannya dengan memaparkan kepada kita perumpamaan tutur kata yang jelek. Ia berfirman: “Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk.” Allah Swt berkehendak mengatakan kepada kita bahwa sesungguhnya tutur kata yang buruk adalah pohon juga. Ia juga memiliki benih dan menyebar dari satu tempat ke tempat lainnya berikut buahnya. Persis seperti menyebarnya tutur kata yang baik. Begitulah tutur kata yang buruk dan perbuatan buruk juga mempunyai kemampuan menjalar. Akan tetapi di sini terdapat perbedaan. Allah Swt berfirman: “Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.” (Ibrahim: 26)
Bahwasanya tutur kata yang buruk akan memberikan hasil buruk pula. Ia mendatangkan buah yang tak bermanfaat, bahkan mendatangkan marabahaya kepada kemanusiaan seluruhnya. Allah Swt berfirman: “Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.” (Al-A`raf: 58)
Ucapan yang teguh
Sampailah kita kepada akhir dari perumpamaan tentang tutur kata yang diberikan Allah Swt dalam ayat-Nya:“Allah  meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.” (Ibrahim: 27)
Melalui ayat ini Allah Swt memberitahu kita tentang peran iman yang sempurna. Ia Swt mengatakan bahwa banyaknya keburukan kadang-kadang menciptakan fitnah terhadap kaum mukminin. Barangkali iman mereka tergoncang. Pada saat itulah kehendak Allah melindungi setiap mukmin untuk meneguhkan mereka dihadapan keburukan yang terlihat banyak di muka bumi. Allah Swt menganugerahi mereka ucapan yang teguh. Dari manisnya iman dan ketulusannya, Allah Swt memperlihatkan mereka sesuatu yang menyebabkan hati mereka kokoh dan teguh atas iman hingga tak tergoncang. Allah Swt adalah penolong orang-orang beriman yang mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya iman. Hal ini merupakan pembuktian dari firman Allah Swt: “Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran).” (Al-Baqarah: 257)
Di sini kehendak Allah Swt berlanjut mengatakan kepada orang mukmin untuk tidak mengkhawatirkan segala sesuatu. Semua itu tidak akan bisa menyentuhnya, karena Allah bersamanya. Selama Allah Swt bersamanya, maka dialah yang kuat, sementara dunia seisinya tak memiliki daya dan kekuatan. Allah menenteramkan hatinya, sebab Allah selalu menjaganya.
Selanjutnya nash al-Qur’an menyatakan: “dan di akhirat”. Artinya bahwa peneguhan dari Allah Swt itu tidak hanya berlaku di dunia saja, tetapi juga pada hari pembalasan besar di akhirat. Orang-orang mukmin nanti berdiri dihadapan Allah Swt mengatakan kebenaran. Allah Swt mengilhami mereka dengan kebenaran dan menyelamatkan mereka dari siksa.
Kemudian nash ayat di atas melanjutkan: “dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.” Artinya Allah Swt hanya meneguhkan hati orang-orang beriman saja. Sedangkan orang-orang yang dzalim dibiarkan Allah Swt agar setan menghiasi mereka dengan kejahatan di muka bumi. Maka mereka terperdaya dengan banyaknya keburukan, tanpa mempedulikan kenyataan bahwa hanya kebaikan sematalah yang menetap di bumi.
Allah Swt mengingatkan kita bahwa semua itu tidak terjadi begitu saja di luar kehendak-Nya. Allah Swt menciptakan manusia sebagai makhluk yang mampu melakukan pilihan dan ideal untuk melakukan kebaikan dan keburukan. Kemudian manhaj Allah Swtlah yang mengarahkan manusia untuk mendatangi iman menurut pilihan mereka sendiri. Oleh sebab itu orientasi manusia ke arah kedzaliman, kesesatan, atau keburukan adalah tunduk dibawah kehendak Tuhan yang memberi kebebasan memilih. Itu semua agar perhitungan amal di akhirat nanti berjalan adil.
Akhirnya sampailah kita ke akhir perumpamaan yang dipaparkan Allah Swt tentang tutur kata yang baik dan tutur kata yang buruk. Dan bagaimana keduanya diumpamakan seperti pohon yang menghasilkan buah, dan benihnya menyebar ke seluruh dunia. Akan tetapi tutur kata yang baik berakar kokoh dan cabangnya menjulang ke langit. Dari tutur kata yang baik itu akan mendatangkan kebaikan kepada kita sampai hari kiamat. Sedangkan tutur kata yang buruk tidak bisa berdiri tegak di bumi. Ia akan layu dalam waktu singkat dengan tindakan Allah Swt mengumpulkan orang shalih dengan orang dzalim atau mengumpulkan orang dzalim dengan orang dzalim. Sesungguhnya Allah Swt meneguhkan orang mukmin dan menolongnya, serta membiarkan orang dzalim disesatkan oleh setan.
(Dinukil dari Buku Amtsal al-Qur’an al-Karim (Perumpamaan dalam al-Qur’an), karya Syaikh Muhammad Mutawalli as-Sya`rawi)