Selasa, 11 November 2014


TARBIYAH DZATIYAH


Definisi Tarbiyah

Tarbiyah dzatiyah adalah sejumlah sarana tarbiyah (pembinaan), yang diberikan orang Muslim, atau Muslimah, kepada dirinya, untuk membentuk kepribadian islami yang sempurna di seluruh sisinya; ilmiah, iman, akhlak, sosial, dan lain sebagainya

Urgensi Tarbiyah Dzatiyah

• Menjaga diri mesti didulukan daripada menjaga orang lain

  “Hai orang-orang yang beriman,  jagalah diri dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan  bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim : 6)

• Jika anda tidak men-tarbiyah (membina) diri anda, maka siapa yang men-tarbiyahkan anda

 Hisab kelak bersifat individual
“Dan setiap mereka datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri” (QS. Maryam : 95)

 Tarbiyah dzatiyah itu lebih mampu mengadakan perubahan
 Setiap orang pasti punya aib, atau kekurangan, atau melakukan kelalaian dan maksiat. Oleh karena itu, seseorang tidak dapat meluruskan kesalahan-kesalahannya jika ia tidak melakukan tarbiyah dzatiyah.

• Tarbiyah dzatiyah adalah sarana tsabat (tegar) dan istiqomah

 Sarana dakwah yang paling kuat

Cara yang paling efektif untuk mendakwahi orang lain ialah dengan menjadi qudwah
(panutan) yang baik dan teladan istimewa.

 Cara yang benar dalam memperbaiki realitas yang ada
Bagaimana kiat memperbaiki realitas pahit yang dialami umat kita sekarang?
“Mulai dengan tarbiyah dzatiyah”
Jika setiap individu baik, baik pula keluarga, lalu masyarakat menjadi baik.

Karena keistimewaan tarbiyah dzatiyah

Urgensi tarbiyah dzatiyah lainnya ialah mudah diaplikasikan, sarana-sarananya banyak, dan ada terus pada orang muslim di setiap waktu, kondisi, dan tempat


Ketidakpedulian Kepada Tarbiyah

     Minimnya ilmu
     Ketidakjelasan sasaran dan tujuan
     Lengket dengan dunia
     Pemahaman yang salah tentang tarbiyah
     Minimnya basis tarbiyah
     Langkanya murobbi (pembina)
     Perasaan akan masih panjangnya waktu

Sarana-Sarana Tarbiyah Dzatiyah

     Muhasabah
            “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).” (QS. Al- Hasyr : 18)
            Dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda : “Orang cerdas (berakal) ialah orang yang menghisab dirinya dan berbuat untuk setelah kematian. Dan, orang yang lemah ialah orang yang mengikutkan dirinya kepada hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Allah.” (At-Tirmidzi)

     Taubat dari segala dosa
     Syarat-syarat taubat:
     Taubat nasuha (hakiki) ialah taubat jujur dan serius, yang menghapus  kesalahan-kesalahan sebelumnya dan melindungi pelakunya dari dosa-dosa sebelumnya.

     Mencari ilmu dan memperluas wawasan
     Caranya sangat banyak, antara lain menghadiri pertemuan-pertemuan yang mengkaji ilmu ilmiah dan tarbiyah, membaca buku, mengunjungi ulama, pemikir, peneliti, mendengar kaset ilmiah dan ceramah, dan lain sebagainya.


     Mengerjakan amalan-amalan iman
    Mengerjakan ibadah-ibadah wajib seoptimal mungkin
    Meningkatkan porsi ibadah-ibadah sunnah
    Peduli dengan ibadah dzikir seperti membaca al-qu’ran dan berdzikir

     Memperhatikan aspek akhlak (moral)
   Sabar
   Membersihkan hati dari akhlak tercela
   Meningkatkan kualitas akhlak
   Bergaul dengan orang-orang yang berakhlak mulia
   Memperhatikan etika-etika umum

     Terlibat dalam aktivitas dakwah
    Merasakan kewajiban dakwah
    Menggunakan setiap kesempatan untuk berdakwah
    Terus-menerus dan tidak berhenti di tengah jalan
    Pintu-pintu dakwah itu banyak, cara berdakwah itu tidak hanya berceramah saja, melainkan senyum, perkataan yang baik, dan lain sebagainya itu merupakan dakwah

     Mujahadah (jihad/bersungguh-sungguh)
    Sabar adalah bekal mujahadah
    Sumber keinginan
    Bertahap dalam melakukan mujahadah
    Jadilah anda orang yang tidak lalai

     Berdoa dengan jujur kepada Allah
     Doa adalah permintaan seorang hamba kepada Allah, pengakuan ketidakberdayaan dan kemiskinan dirinya, pernyataan tidak punya daya dan kekuatan, serta penegasan tentang daya, kekuatan, kodrat, dan nikmat Allah.

Buah Tarbiyah Dzatiyah

  Mendapatkan keridhaan Allah dan surgaNya
  Kebahagiaan dan ketentraman
  Dicintai dan diterima Allah
  Sukses
  Terjaga dari keburukan dan hal-hal tidak mengenakkan
  Keberkahan waktu dan harta
  Sabar atas penderitaan dan semua kondisi
  Jiwa merasa aman

Semoga Bermanfaat Buat Semua



Tidak ada komentar: