Jumat, 21 November 2014

Tips Wirausaha Bagi Pemula


Jangan takut gagal ketika baru saja memulai usaha. Yang penting pede, dan teruslah bermimpi! Mengapa kini banyak orang mulai memilih membuka usaha sendiri? Tentu banyak sekali alasan yang melatarbelakanginya. Salah satunya faktor kebutuhan yang makin meningkat, seiring kenaikan harga di segala bidang.

Kendati demikian, menurut Fauziah Arsiyanti, SE. MM. Dip IFP, Adviser Personal Financial Services dari First Principal Fiancial, keinginan berwirausaha ini tak hanya dilatarbelakangi faktor ekonomi saja. "Mereka yang hidup berkecukupan pun mau berwirausaha karena ingin mengaktualisasikan diri, 
tanpa perlu meninggalkan keluarga dengan bekerja di luar rumah," ujar perempuan yang kerap disapa Zizi ini.

Misalnya, seorang perempuan yang sudah lama bekerja kantoran, merasa kariernya tak berkembang, dan ia pun bosan jika tinggal di rumah hanya mengurus anak saja. Nah, dengan berwirausaha, "Ia jadi makin terbuka, pintar mengatur uang, bisa mencari target pasar, tahu cara berpromosi, bahkan membuat produknya sendiri. Ia jadi lebih berkembang dari sebelumnya."

DARI HOBI JADI BISNIS
Akan tetapi, Zizi menambahkan, bisa saja seseorang berkarier bagus, namun ia membutuhkan tantangan lain di luar rutinitasnya, lalu memutuskan berwirausaha. "Dengan bekerja kantoran, ia memiliki net working yang baik. Hal ini bisa menjadi modal ketika memutuskan berwirausaha, sehingga ia punya banyak klien."

Faktor lain yang juga kerap dijadikan alasan berwirausaha, yaitu hobi. "Banyak orang merasa menemukan kepuasan batin dengan berwirausaha yang didasari hobinya." Di samping itu, faktor anak pun biasanya menjadi alasan para perempuan memutuskan berwirausaha. Namun, Zizi mengingatkan, meski anak dapat diasuh sendiri, tetap harus fokus dengan usahanya agar semua dapat berjalan lancar.

Lalu, usaha apa saja yang dapat dilakukan di rumah? Menurut Zizi, berbagai usaha dapat dilakukan. Membuka les privat, salon, spa, pijat dan aromaterapi, menerima jahitan, membuka butik, kantin, katering, dan membuat kue, bahkan membuat website atau blog. Berikut tips dari Zizi, yang harus diperhatikan ketika akan memulai usaha bagi para pemula:

1. Miliki Mimpi!
Bermimpilah jadi pengusaha sukses, punya uang banyak, bisa liburan ke luar negeri dan tempat-tempat eksoktis, atau tak perlu memikirkan pekerjaan lagi karena sudah punya banyak uang. Lalu bayangkan, dari mana uang itu bisa mengalir ke rekening Anda, atau dari usaha apa agar bisa sukses. Apakah akan jadi pengusaha restoran, garmen, atau lainnya? Bayangkan secara jelas, dan sedetail mungkin. Semua kesuksesan berdasar dari mimpi. Jadi, jangan takut berkhayal atau bermimpi.

2. Obesi dan Hobi
Apa, sih, hobi Anda? Memasak, menjahit, atau mengajar anak-anak? Nah, Anda harus bisa menjalankannya dengan hati. Jadi, yang Anda lakukan memiliki jiwa, nyawa, dan nilai. Semua yang dilakukan dengan hati, pasti akan lebih lancar dijalankan.

3. Lihat Kenyataan
Setelah berkhayal, kembalilah ke realita. Kepala boleh di langit, tetapi kaki harus tetap menjejak bumi. Mulailah dari yang Anda punya, dan jangan membandingkan dengan milik orang lain. Jika mampu memasak dan hasilnya disenangi orang rumah, Anda berbakat membuka katering. Atau, sabar melatih anak, mampu dan terlatih mencarikan solusi bagi anak-anak yang kurang fokus belajar? Jadilah guru les dan pembimbing.

4. Buat Rencana Bertahap
Mulailah membuat rencana bertahap. Buatlah kondisi dari nol dengan satu syarat, selalu melihat ke depan. Misalnya, tak punya uang tapi punya modal kemampuan. Jika punya uang Rp 500 ribu dan pintar masak, apa yang akan dilakukan agar bisa menghasilkan lebih. Lakukan bertahap, perlahan, sesuai kemampuan. Jika dilakukan dengan benar, lambat laun keuntungan akan mengikuti Anda.

5. Susun Berbagai Rencana
Ketika usaha mulai berjalan, jangan hanya memiliki satu rencana saja. Buat juga rencana B, C, atau D. Misalnya, setelah membuka warung tapi sepi pengunjung, mulailah berpikir kreatif dan jalankan rencana B. Jangan menunggu orang datang, tapi harus menjemput bola dan tawarkan kemudahan lain. Misalnya, memberi pelayanan delivery service. Jika rencana B ternyata belum berhasil, jalankan rencana C, dan seterusnya.

6. Buat Anggaran
Jika usaha sudah berjalan, buat anggaran pengeluaran dan pemasukan dengan rapi. Pisahkan antara pemasukan dan pengeluaran dari gaji suami atau istri untuk biaya sehari-hari, dengan hasil usaha. Sebaiknya, uang dipecah ke dalam dua rekening bank, dan jangan masuk ke dompet, agar tidak boros dan mudah melihat laba yang didapat. Jika tak membuat anggaran dan hanya tambal sulam, Anda tak akan bisa melihat laba yang diraih. Yang ada, Anda justru tidak tahu apakah usahanya sukses atau gagal. Dengan membuat anggaran yang tepat, kesalahan yang muncul akan bisa dicari penyebabnya, dan dapat segera diperbaiki

Rabu, 19 November 2014

7 LANGKAH (CARA) MENGHEMAT UANG

Di tengah situasi ekonomi yang sedang mengalami penurunan secara global, sedikit atau banyak akan cukup berpengaruh pada kondisi finansial ke depannya. Harga barang-barang kebutuhan melonjak, namun penghasilan relatif tidak berbanding lurus dengan lonjakan harga barang-barang kebutuhan.

Pada situasi demikian, maka langkah penghematan dirasa tepat untuk menangani permasalahan di atas. Dibutuhkan beberapa penyesuaian terhadap cara-cara mengelola keuangan secara lebih efisien dan ringan. Beberapa langkah di bawah barangkali dapat dijadikan perhatian terhadap langkah-langkah penyesuaian keuangan secara lebih efisien.
  1. Segera bayar tagihan setelah Anda menerima gaji ataupun penerimaan lainnya.
    Segera bayar tagihan-tagihan setelah Anda menerima gaji. Tagihan listrik, telepon, internet dan cicilan lainnya akan terasa lebih ringan jika dilunasi segera setelah menerima gaji.
    Namun jika ternyata tagihan lebih besar dari pada penghasilan yang diterima, maka bisa disiasati dengan menjual beberapa 'aset' berharga untuk melunasi semua tagihan.
    Dan jika ternyata secara periodik tagihan Anda lebih besar dari pada penghasilan Anda, maka segeralah mencari pekerjaan baru yang menawarkan gaji lebih besar (pekerjaan yang dapat memaksimalkan kemampuan Anda tentunya). Atau jika Anda masih betah dengan pekerjaan yang Anda jalani, banyaklah mencari informasi mengenai pekerjaan sampingan yang bisa Anda lakukan di waktu senggang atau bisa jadi Anda dapat juga menjadi seorang freelancer dengan bakat dan minat yang Anda miliki.
    Jika hal di atas belum banyak membantu, maka Anda bisa membangun bisnis sampingan yang bisa Anda jalankan bersama orang lain ataupun keluarga guna menambah penghasilan walaupun hasilnya mungkin kurang tentu akan tetapi pantas untuk dicoba sebagai bagian dari usaha (:smile). Atau bisa juga untuk Anda memulai enterpreneurship di lingkungan kerja Anda dengan menjualkan produk kenalan Anda atau menjualkan bisnis teman lingkungan kerja Anda kepada kenalan Anda dengan imbalan komisi.
  2. Usahakan menarik uang tunai dalam jumlah kecil di setiap penarikan rekening.
    Dengan minimnya jumlah uang tunai yang Anda bawa (di dompet) dalam aktivitas Anda, akan sedikit menahan keinginan Anda untuk berbelanja, terutama hal-hal yang menyangkut keinginan pribadi dari pada prioritas kebutuhan.
  3. Tentukan semua kebutuhan Anda dalam satu bulan dan berbelanjalah secara grosir.
    Tentukan semua kebutuhan Anda selama satu bulan dan belanja-lah semua kebutuhan tersebut dalam sekali waktu untuk menghemat transpotasi dan juga belanja grosir tentu lebih murah. Definisikan semua kebutuhan Anda dalam satu bulan, misal : pulsa, modem (internet), makanan, minuman, bahan masakan, sabun pembersih, snack untuk tamu, kertas, alat tulis, dsb. Hal ini tentu akan lebih hemat, misalnya jika dibandingkan dengan contoh ketika Anda membeli pulsa setiap kelipatan Rp 10.000 sedangkan definisi kebutuhan pulsa bulanan Anda adalah Rp 50.000, maka barangkali dapat lebih baik jika Anda membeli kebutuhan pulsa Rp 50.000 selama satu bulan dibandingkan dengan membeli pulsa secara periodik Rp 10.000 tiap kali isi ulang. Selain lebih murah juga menghemat transportasi Anda. Hal tersebut juga berlaku untuk kebutuhan lainnya.
  4. Bayarlah semua tagihan tahunan Anda satu kali waktu di waktu tertentu yang Anda tetapkan.
    Sekiranya Anda membayar semua tagihan tahunan Anda (mis : pajak kendaraan, pajak rumah, dsb) pada satu waktu, misal satu bulan menjelang ibadah puasa atau setelahnya atau juga awal pergantian tahun, maka itu akan lebih meringankan Anda dari pada Anda membayar semuanya secara terpisah mendekati jatuh tempo. Anda tidak akan memikirkan lagi kapan waktunya membayar tagihan tahunan Anda sepanjang tahun kecuali pada periode yang telah Anda tentukan dalam sekali pembayaran itu. Tentunya penentuan pembayaran sekali waktu tersebut tidak sampai melewati waktu jatuh tenpo pembayaran tahunan Anda sebelumnya. Sebaiknya Anda membayarnya dahulu, kemudian Anda membayar lagi sekali lagi pada periode waktu yang telah Anda tentukan. Anda tidak perlu memikirkan semua tagihan itu sepanjang tahun karena sudah Anda bayar sebelumnya juga pada periode tertentu kita terbantu dengan bonus penghasilan.
  5. Kurangi semua pengeluaran yang tidak perlu.
    Kurangi pengeluaran yang tidak perlu, definisikan semua pengeluaran yang kurang menguntungkan bagi Anda dan alihkan pada investasi yang lebih menguntungkan Anda, misal : pendidikan anak, asuransi kesehatan, aset aktif, aset pertambahan nilai, dsb.
  6. Hiduplah secara efisien dan efektif.
    Mulailah tingkatkan keefektivan aktivitas hidup Anda. Tingkatkan efisiensi pemakaian seluruh sumber daya dalam kegiatan sehari-hari Anda. Anda bisa memulainya dengan hal-hal yang kecil, misal dengan mengganti sumber daya penerangan rumah Anda dengan lampu hemat energi. Mulailah pergi ke tempat kerja dengan mengayuh sepeda angin atau berjalan kaki apabila berdekatan dengan tempat tinggal. Mulailah menggunakan telekomunikasi apabila memungkinkan sebagai sarana berkomunikasi dengan klien Anda dari pada Anda harus bepergian jauh menemui klien Anda di luar kota, dan masih banyak lagi ruang kita untuk meningkatkannya.
  7. Disiplinkan diri Anda.
    Dengan mendisiplinkan diri Anda melaksanakan hal-hal yang dapat menghemat semua pengeluaran Anda, maka semakin besar penghematan yang bisa Anda lakukan.

5 CARA MENINGKATKAN (MELATIH) KECERDASAN EMOSI (EQ)

Dengan mengembangkan (melatih) kecerdasan emosi (EQ / Emotional Quotient) diyakini dapat menjadikan diri kita menjadi manusia yang lebih baik dalam menjalani rona ragam samudera kehidupan. Kecerdasan emosi erat berkaitan dengan perasaan, sikap dan kepribadian seseorang sehingga ia mampu membina hubungan dengan orang lain.

Kecerdasan emosi dapat dilatih, diasah dan dikembangkan melalui beragam cara. Di antaranya ialah dengan mengenal emosi diri, mengelola/mengekspresikan emosi, memotivasi diri, mengenal emosi orang lain serta membina hubungan. Penjelasan cara-cara / langkah-langkah tersebut antara lain :

Mengenal emosi diri
Anda dapat bertanya pada hati Anda yang terdalam seperti apakah perasaan Anda sesungguhnya. Apakah Anda merupakan tipikal seorang pemarah, pemberani, penakut, pencemas, peragu atau pemalu dan sebagainya.
Anda dapat mengetahui pada saat apa dan bagaimana Anda marah, takut, gelisah, gembira, bersemangat dan sebagainya. Dengan harapan bahwa setelah mengenal emosi diri, maka akan segera muncul kesadaran diri bahwa Anda sedang merasakan perasaan sedih, senang, takut ataupun cemas. Kesadaran diri untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu datang melanda merupakan dasar dari kecerdasan emosi.
Mengelola/mengekspresikan emosi
Perasaan marah, takut, cemas atau bahagia adalah emosi yang wajar. Perasaan itu menjadi tidak wajar ketika Anda mengekspresikannya secara berlebihan. Sebagai contoh, Anda sangat mencemaskan suatu hal yang belum tentu terjadi. Contoh kasus yang kadang terjadi adalah saat mengikuti ujian CPNS atau ujian rekrutmen karyawan. Pada saat itu muncul perasaan cemas dan takut terutama saat menjelang tes wawancara dimana kita berhadapan dengan pewawancara yang ikut menentukan hasil ujian. Perasaan-perasaan tersebut apabila tidak dikendalikan/dikelola dengan baik bisa menjadi suatu hambatan. Dengan melatih pengendalian/pengelolaan perasaan, niscaya dapat melalui tahap ujian/wawancara dengan baik.
Memotivasi diri
Memotivasi diri dapat menumbuhkan semangat, percaya diri, ketekunan dan ketahanan mental. Memotivasi diri dilakukan agar terbiasa berpikir positif. Motivasi yang kuat akan menumbuhkan ketahanan mental yang kuat pula dalam menghadapi berbagai situasi sulit.
Mengenal emosi orang lain
Dengan mengenal emosi orang lain akan melatih cepat tanggap terhadap lawan bicara, dimana lawan bicara pada saat sedih, gembira, takut ataupun marah. Emosi dapat dikenali dari pesan-pesan non-verbal, melalui nada bicara, sorot mata, gerak-gerik tubuh, ekspresi wajah, dsb. Dengan terbiasa membaca pesan-pesan non-verbal memudahkan dalam bergaul. Untuk mengenali emosi orang lain diperlukan mengenali emosi diri sendiri. Semakin kita dapat mengenali emosi diri, semakin mudah mengenali emosi orang lain.
Membina hubungan
Kecerdasan emosi juga berkaitan dengan kemampuan menjalin hubungan dengan orang lain. Adapun salah satu kuncinya adalah membuka hati untuk menerima kelebihan dan kelemahan orang lain. Perlu juga menjaga kode-kode rahasia hubungan sehingga tidak semua hal terutama yang berhubungan  dengan privasi perlu diungkapkan.
Belum ada kata terlambat untuk belajar. Hidup terus selalu bergerak, melangkah dengan keyakinan dan semangat baru. Cara sederhana untuk belajar adalah dengan mendengar suara-suara yang berkecamuk di dalam dada. Kadang suara tersebut terdengar berseberangan. Yang satu terdengar mengharuskan Anda berbuat begini, sedang yang satu mengharuskan Anda berbuat begitu. Itualah suara-suara hati Anda.
Diperlukan pengendalian diri terhadap berbagai emosi, terutama saat emosi tersebut sedang melanda. Bagaimana Anda mengendalikan diri ketika marah, tidak terpuruk ketika merasa kecewa, mampu bangkit dari kesedihan, memotivasi diri untuk menghadapi tekanan, mengatur diri dari kemalasan, menetapkan target yang menantang namun wajar serta dapat menerima keberhasilan ataupun kegagalan dengan lapang dada.

Selasa, 11 November 2014


TARBIYAH DZATIYAH


Definisi Tarbiyah

Tarbiyah dzatiyah adalah sejumlah sarana tarbiyah (pembinaan), yang diberikan orang Muslim, atau Muslimah, kepada dirinya, untuk membentuk kepribadian islami yang sempurna di seluruh sisinya; ilmiah, iman, akhlak, sosial, dan lain sebagainya

Urgensi Tarbiyah Dzatiyah

• Menjaga diri mesti didulukan daripada menjaga orang lain

  “Hai orang-orang yang beriman,  jagalah diri dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan  bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim : 6)

• Jika anda tidak men-tarbiyah (membina) diri anda, maka siapa yang men-tarbiyahkan anda

 Hisab kelak bersifat individual
“Dan setiap mereka datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri” (QS. Maryam : 95)

 Tarbiyah dzatiyah itu lebih mampu mengadakan perubahan
 Setiap orang pasti punya aib, atau kekurangan, atau melakukan kelalaian dan maksiat. Oleh karena itu, seseorang tidak dapat meluruskan kesalahan-kesalahannya jika ia tidak melakukan tarbiyah dzatiyah.

• Tarbiyah dzatiyah adalah sarana tsabat (tegar) dan istiqomah

 Sarana dakwah yang paling kuat

Cara yang paling efektif untuk mendakwahi orang lain ialah dengan menjadi qudwah
(panutan) yang baik dan teladan istimewa.

 Cara yang benar dalam memperbaiki realitas yang ada
Bagaimana kiat memperbaiki realitas pahit yang dialami umat kita sekarang?
“Mulai dengan tarbiyah dzatiyah”
Jika setiap individu baik, baik pula keluarga, lalu masyarakat menjadi baik.

Karena keistimewaan tarbiyah dzatiyah

Urgensi tarbiyah dzatiyah lainnya ialah mudah diaplikasikan, sarana-sarananya banyak, dan ada terus pada orang muslim di setiap waktu, kondisi, dan tempat


Ketidakpedulian Kepada Tarbiyah

     Minimnya ilmu
     Ketidakjelasan sasaran dan tujuan
     Lengket dengan dunia
     Pemahaman yang salah tentang tarbiyah
     Minimnya basis tarbiyah
     Langkanya murobbi (pembina)
     Perasaan akan masih panjangnya waktu

Sarana-Sarana Tarbiyah Dzatiyah

     Muhasabah
            “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).” (QS. Al- Hasyr : 18)
            Dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda : “Orang cerdas (berakal) ialah orang yang menghisab dirinya dan berbuat untuk setelah kematian. Dan, orang yang lemah ialah orang yang mengikutkan dirinya kepada hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Allah.” (At-Tirmidzi)

     Taubat dari segala dosa
     Syarat-syarat taubat:
     Taubat nasuha (hakiki) ialah taubat jujur dan serius, yang menghapus  kesalahan-kesalahan sebelumnya dan melindungi pelakunya dari dosa-dosa sebelumnya.

     Mencari ilmu dan memperluas wawasan
     Caranya sangat banyak, antara lain menghadiri pertemuan-pertemuan yang mengkaji ilmu ilmiah dan tarbiyah, membaca buku, mengunjungi ulama, pemikir, peneliti, mendengar kaset ilmiah dan ceramah, dan lain sebagainya.


     Mengerjakan amalan-amalan iman
    Mengerjakan ibadah-ibadah wajib seoptimal mungkin
    Meningkatkan porsi ibadah-ibadah sunnah
    Peduli dengan ibadah dzikir seperti membaca al-qu’ran dan berdzikir

     Memperhatikan aspek akhlak (moral)
   Sabar
   Membersihkan hati dari akhlak tercela
   Meningkatkan kualitas akhlak
   Bergaul dengan orang-orang yang berakhlak mulia
   Memperhatikan etika-etika umum

     Terlibat dalam aktivitas dakwah
    Merasakan kewajiban dakwah
    Menggunakan setiap kesempatan untuk berdakwah
    Terus-menerus dan tidak berhenti di tengah jalan
    Pintu-pintu dakwah itu banyak, cara berdakwah itu tidak hanya berceramah saja, melainkan senyum, perkataan yang baik, dan lain sebagainya itu merupakan dakwah

     Mujahadah (jihad/bersungguh-sungguh)
    Sabar adalah bekal mujahadah
    Sumber keinginan
    Bertahap dalam melakukan mujahadah
    Jadilah anda orang yang tidak lalai

     Berdoa dengan jujur kepada Allah
     Doa adalah permintaan seorang hamba kepada Allah, pengakuan ketidakberdayaan dan kemiskinan dirinya, pernyataan tidak punya daya dan kekuatan, serta penegasan tentang daya, kekuatan, kodrat, dan nikmat Allah.

Buah Tarbiyah Dzatiyah

  Mendapatkan keridhaan Allah dan surgaNya
  Kebahagiaan dan ketentraman
  Dicintai dan diterima Allah
  Sukses
  Terjaga dari keburukan dan hal-hal tidak mengenakkan
  Keberkahan waktu dan harta
  Sabar atas penderitaan dan semua kondisi
  Jiwa merasa aman

Semoga Bermanfaat Buat Semua